Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) terkait penyediaan tenda keluarga untuk penyintas gempa Pasaman Barat, Sumatra Barat.

Penyediaan tenda keluarga tersebut guna memecah kepadatan pengungsian, yang menyulitkan untuk menciptakan kondisi lingkungan sekitar tenda yang bersih dan menimbulkan berbagai penyakit.

"BNPB akan berkoordinasi dengan Kemensos untuk percepatan penyediaan tenda keluarga yang lebih baik bagi penyintas," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Abdul menjelaskan posko utama di Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat sudah terbentuk serta komandan posko masing-masing.

Posko tersebut telah menjamin terpenuhinya kebutuhan dasar penyintas, baik itu logistik, makanan dan kesehatan.

Baca juga: Mabes Polri turunkan 19 tenaga kesehatan rawat korban gempa Pasaman
Baca juga: BNPB gandeng mahasiswa di Sumbar petakan kerusakan gempa Pasaman

Sementara untuk aspek kesehatan pengungsi, Abdul mengatakan Dinas Kesehatan setempat bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mendukung pelaksanaannya.

"Untuk aspek medis, ada Dinas Kesehatan didukung IDI yang akan mengecek kondisi kesehatan penyintas serta memberikan dukungan obat-obatan yang diperlukan," ujar Abdul.

Sebelumnya dikabarkan pengungsi gempa di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat mengalami keluhan seperti Infeksi pada Saluran Pernafasan (ISPA), diare, demam, hingga gatal-gatal.

Sekitar 14 titik posko darurat bencana gempa bumi di dekat pusat gempa, para pengungsi dilaporkan memiliki gejala penyakit yang sama.

Penyakit yang diderita pengungsi, dilaporkan, selain diakibatkan virus dan perubahan cuaca, juga disebabkan oleh buruknya kebersihan lingkungan di tenda pengungsian.

Baca juga: Menko PMK temui anak-anak di tenda pengungsian gempa
Baca juga: Bulan Sabit Merah Sumbar buka layanan kesehatan bagi penyintas gempa

Baca juga: Pemerintah perlu pacu pemulihan infrastruktur dampak gempa Pasaman