Simpang Empat,- (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat, hingga Jumat ini, mencatat 4.831 unit rumah masyarakat rusak akibat gempa beberapa waktu lalu.

"Data kerusakan akibat gempa terus divalidasi di lapangan oleh tim gabungan Satuan Tugas Tanggap Bencana Pasaman Barat," kata Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pasaman Barat Azhar di Simpang Empat, Jumat.

Ia mengatakan data sementara rumah atau pemukiman yang rusak 4.831 unit itu dengan rincian rusak berat 770 unit, rusak sedang 3.075 unit dan rusak ringan 986 unit.

"Kerusakan itu paling banyak di Kecamatan Talamau dan diikuti di Kecamatan Pasaman dan Kecamatan Kinali," katanya.

Baca juga: Komunitas warga di Padang Pariaman bantu korban gempa di Pasaman Barat

Baca juga: PAN Sumbar salurkan bantuan bagi korban gempa Pasaman Barat


Untuk kerusakan fasilitas pendidikan sebanyak 54 unit dengan rusak berat 21, rusak sedang 14 dan rusak ringan 20 unit bangunan.

Fasilitas kesehatan yang rusak 13 bangunan. Dengan rincian lima unit rusak berat, empat unit rusak sedang dan empat unit rusak ringan.

Untuk fasilitas ibadah 40 unit mengalami kerusakan dengan rusak berat 16 unit, rusak sedang tujuh unit dan rusak ringan tiga unit.

Sebanyak 26 infrastruktur mengalami kerusakan dengan rusak berat 16, rusak sedang tujuh dan rusak ringan tiga.

Untuk gedung pemerintahan sekitar 17 unit yang mengalami kerusakan dengan satu bangunan rusak berat, tujuh bangunan rusak sedang dan sembilan rusak ringan.

"Untuk korban meninggal dunia sampai saat ini mencapai tujuh orang. Luka berat 45 orang dan luka ringan 336 orang," sebutnya.

Hingga saat ini total korban sebanyak 388 jiwa, masih dirawat di RSUD sembilan orang dan di RS Yarsi 20 orang.

Ia menyebutkan data dampak gempa akan terus divalidasi setiap hari oleh petugas sampai habis masa tanggap darurat 10 Maret 2022.*

Baca juga: Satgas Bencana Pasaman Barat salurkan bantuan pakai mobil offroad

Baca juga: Jumlah pengungsi gempa Pasaman dan Pasaman Barat tercatat 15 ribu