Rusia guncang Eropa, Biden bertemu Presiden Finlandia
4 Maret 2022 16:18 WIB
Tentara Angkatan Darat Amerika Serikat Divisi Airborne ke-82 naik ke atas pesawat udara yang akan bertolak ke Eropa Timur di Fort Bragg, Carolina Utara, Amerika Serikat, Senin (14/2/2022). Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur untuk mengamankan Ukraina jika klaim serangan Rusia benar-benar terjadi. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Drake/wsj.
Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Joe Biden bertemu dengan Presiden Finlandia Sauli Niinisto di Gedung Putih pada Jumat ketika invasi Rusia ke Ukraina menimbulkan kekhawatiran baru bagi negara-negara lainnya di Eropa.
"Biden dan Niinisto akan membahas hubungan pertahanan AS-Finlandia, yang sangat kuat dan pada kenyataannya melengkapi kemitraan erat Finlandia dengan NATO," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan saat meninjau kunjungan tersebut.
Pembicaraan itu dilakukan saat invasi yang berlangsung lebih dari seminggu yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina telah memicu diskusi di Finlandia mengenai aliansi yang lebih erat dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Finlandia sudah bekerja sama dengan NATO tetapi bukan anggota dari aliansi tersebut.
Biden dan Niinisto telah berbicara dengan satu sama lain sebanyak dua kali dalam beberapa bulan terakhir.
Finlandia sudah lama waspada terhadap Rusia, mengingat perbatasan bersama negara Nordik itu dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer dan sejarah dua perang antara tahun 1939 dan 1944 yang merugikan wilayah Finlandia.
Namun, Finlandia juga berusaha untuk menjaga hubungan persahabatan dengan Moskow.
Finlandia adalah anggota Uni Eropa yang menjadi bagian dari kerajaan Swedia sampai pada 1809 dan kemudian berada di bawah kendali Rusia sampai memperoleh kemerdekaan pada 1917.
Rusia tidak ingin Finlandia bergabung dengan NATO, tetapi Niinisto mengatakan Finlandia tetap memiliki hak untuk mengajukan keanggotaan.
Pemerintah Ukraina juga mempertahankan haknya untuk mengajukan keanggotaan NATO juga sebelum invasi Rusia.
Publik Finlandia semakin menyukai gagasan untuk negara itu bergabung dengan NATO.
Sebuah jajak pendapat oleh penyiar publik Yle pada Senin lalu mengatakan 53 persen responden mendukung Finlandia untuk bergabung dengan NATO, dibandingkan dengan 28 persen ketika surat kabar Helsingin Sanomat mengajukan pertanyaan yang sama pada akhir Januari 2022.
Pemerintah Finlandia telah berusaha untuk menenangkan kampanye untuk bergabung dengan blok pertahanan yang dipimpin AS itu.
Presiden Niinisto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa warga Finlandia harus "tetap tenang dan menilai dengan hati-hati dampak dari perubahan yang telah terjadi dan yang mungkin masih terjadi."
Pada Kamis (3/3), Finlandia bergabung dengan sejumlah negara lain dalam memboikot pertemuan Dewan Arktik yang direncanakan akan diselenggarakan oleh Rusia pada Mei.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia sebut Ukraina dijadikan alat geopolitik oleh NATO dan AS
Baca juga: AS upayakan cara diplomatik untuk redakan ketegangan Rusia-Ukraina
Baca juga: Putin: Rusia terus desak Barat penuhi tuntutan keamanan
"Biden dan Niinisto akan membahas hubungan pertahanan AS-Finlandia, yang sangat kuat dan pada kenyataannya melengkapi kemitraan erat Finlandia dengan NATO," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki kepada wartawan saat meninjau kunjungan tersebut.
Pembicaraan itu dilakukan saat invasi yang berlangsung lebih dari seminggu yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina telah memicu diskusi di Finlandia mengenai aliansi yang lebih erat dengan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Finlandia sudah bekerja sama dengan NATO tetapi bukan anggota dari aliansi tersebut.
Biden dan Niinisto telah berbicara dengan satu sama lain sebanyak dua kali dalam beberapa bulan terakhir.
Finlandia sudah lama waspada terhadap Rusia, mengingat perbatasan bersama negara Nordik itu dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer dan sejarah dua perang antara tahun 1939 dan 1944 yang merugikan wilayah Finlandia.
Namun, Finlandia juga berusaha untuk menjaga hubungan persahabatan dengan Moskow.
Finlandia adalah anggota Uni Eropa yang menjadi bagian dari kerajaan Swedia sampai pada 1809 dan kemudian berada di bawah kendali Rusia sampai memperoleh kemerdekaan pada 1917.
Rusia tidak ingin Finlandia bergabung dengan NATO, tetapi Niinisto mengatakan Finlandia tetap memiliki hak untuk mengajukan keanggotaan.
Pemerintah Ukraina juga mempertahankan haknya untuk mengajukan keanggotaan NATO juga sebelum invasi Rusia.
Publik Finlandia semakin menyukai gagasan untuk negara itu bergabung dengan NATO.
Sebuah jajak pendapat oleh penyiar publik Yle pada Senin lalu mengatakan 53 persen responden mendukung Finlandia untuk bergabung dengan NATO, dibandingkan dengan 28 persen ketika surat kabar Helsingin Sanomat mengajukan pertanyaan yang sama pada akhir Januari 2022.
Pemerintah Finlandia telah berusaha untuk menenangkan kampanye untuk bergabung dengan blok pertahanan yang dipimpin AS itu.
Presiden Niinisto mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa warga Finlandia harus "tetap tenang dan menilai dengan hati-hati dampak dari perubahan yang telah terjadi dan yang mungkin masih terjadi."
Pada Kamis (3/3), Finlandia bergabung dengan sejumlah negara lain dalam memboikot pertemuan Dewan Arktik yang direncanakan akan diselenggarakan oleh Rusia pada Mei.
Sumber: Reuters
Baca juga: Rusia sebut Ukraina dijadikan alat geopolitik oleh NATO dan AS
Baca juga: AS upayakan cara diplomatik untuk redakan ketegangan Rusia-Ukraina
Baca juga: Putin: Rusia terus desak Barat penuhi tuntutan keamanan
Penerjemah: Yuni Arisandy Sinaga
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: