Pemprov Sumsel cari "bapak angkat" untuk dongkrak ekspor produk UMKM
4 Maret 2022 15:41 WIB
Ilustrasi: Petugas menunjukkan salah satu koleksi songket Lepus di Graha Songket Palembang, Sumsel. (ANTARA FOTO/Feny Selly)
Palembang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) mencari bapak angkat untuk mengawal pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah itu percaya diri dalam mengekspor produk.
Kepala Dinas Perindustrian Sumsel Ernila Rizar di Palembang, Jumat, mengatakan, pelaku UMKM perlu pendampingan karena ketidakmampuan untuk membuka akses pasar sehingga kehadiran bapak angkat akan membantu mereka.
“Seperti songket, itu secara ritel sudah diekspor ke luar negeri, tapi secara partai besar belum ada. Itulah kami sedang mencarikan bapak angkat, bukan songket saja, tapi juga untuk produk kuliner seperti pempek,” kata Erlina.
Ia mengatakan beragam persoalan yang dihadapi UMKM untuk ekspor, salah satunya tingginya biaya logistik karena umumnya menggunakan pesawat terbang seperti produk fesyen dan kain tradisional.
Selain itu, kata dia, untuk mendapatkan permintaan yang tinggi tidak mudah sehingga pelaku UMKM perlu didampingi untuk mendapatkan pembeli asing yang sesuai.
Baca juga: BI : UMKM butuh pendampingan untuk ekspor
Selain mencarikan bapak angkat, Pemprov Sumsel juga membantu UMKM untuk memenuhi persyaratan dan perizinan untuk melakukan ekspor.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumsel Amiruddin mengatakan pihaknya memiliki unit khusus untuk membantu pelaku UMKM di Sumsel yang ingin melakukan ekspor.
“Tinggal datang saja ke kantor, nanti akan kami fasilitasi dan dampingi,” kata dia.
Tak hanya pendampingan untuk ekspor, Dinas Koperasi UKM juga membantu pelaku UMKM mengakses pembiayaan dari perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sejauh ini dari total 2,2 juta pelaku UKM di 17 kabupaten/kota Sumsel hanya sekitar 40 persennya yang sudah bankable.
“Untuk mendorong ini kami akan mengoptimalkan keberadaan Tim Percepatan Akselerasi Keuangan Daerah (TPKAD) yang ada di setiap kabupaten/kota,” kata dia.
Sementara itu berdasarkan data dari Ditjen Bea Cukai Sumbagtim diketahui bahwa UMKM Sumsel belum melakukan ekspor menggunakan transportasi laut tapi masih melalui pesawat udara dengan volume yang masih terbatas.
Baca juga: UMKM binaan BI Sumsel tembus pasar New York
Kepala Dinas Perindustrian Sumsel Ernila Rizar di Palembang, Jumat, mengatakan, pelaku UMKM perlu pendampingan karena ketidakmampuan untuk membuka akses pasar sehingga kehadiran bapak angkat akan membantu mereka.
“Seperti songket, itu secara ritel sudah diekspor ke luar negeri, tapi secara partai besar belum ada. Itulah kami sedang mencarikan bapak angkat, bukan songket saja, tapi juga untuk produk kuliner seperti pempek,” kata Erlina.
Ia mengatakan beragam persoalan yang dihadapi UMKM untuk ekspor, salah satunya tingginya biaya logistik karena umumnya menggunakan pesawat terbang seperti produk fesyen dan kain tradisional.
Selain itu, kata dia, untuk mendapatkan permintaan yang tinggi tidak mudah sehingga pelaku UMKM perlu didampingi untuk mendapatkan pembeli asing yang sesuai.
Baca juga: BI : UMKM butuh pendampingan untuk ekspor
Selain mencarikan bapak angkat, Pemprov Sumsel juga membantu UMKM untuk memenuhi persyaratan dan perizinan untuk melakukan ekspor.
Sementara itu Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Sumsel Amiruddin mengatakan pihaknya memiliki unit khusus untuk membantu pelaku UMKM di Sumsel yang ingin melakukan ekspor.
“Tinggal datang saja ke kantor, nanti akan kami fasilitasi dan dampingi,” kata dia.
Tak hanya pendampingan untuk ekspor, Dinas Koperasi UKM juga membantu pelaku UMKM mengakses pembiayaan dari perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Sejauh ini dari total 2,2 juta pelaku UKM di 17 kabupaten/kota Sumsel hanya sekitar 40 persennya yang sudah bankable.
“Untuk mendorong ini kami akan mengoptimalkan keberadaan Tim Percepatan Akselerasi Keuangan Daerah (TPKAD) yang ada di setiap kabupaten/kota,” kata dia.
Sementara itu berdasarkan data dari Ditjen Bea Cukai Sumbagtim diketahui bahwa UMKM Sumsel belum melakukan ekspor menggunakan transportasi laut tapi masih melalui pesawat udara dengan volume yang masih terbatas.
Baca juga: UMKM binaan BI Sumsel tembus pasar New York
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: