Sudah dilepas pejabat, pawai takbiran Lombok Barat berantakan
29 Agustus 2011 22:04 WIB
Keriaan takbiran kali ini di Lombok Barat tidak terjadi karena peserta tiba-tiba diminta membatalkan pawai yang sebagian besar diikuti remaja setempat itu. (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Mataram, NTB (ANTARA News) - Pawai takbiran menyambut Idul Fitri 1432 Hijriyah yang diikuti remaja masjid di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Senin, malam, berantakan karena panitia mengumumkan pembatalan kegiatan tersebut setelah peserta dilepas secara resmi.
"Pawai takbiran dibatalkan secara tiba-tiba. Padahal Asisten I Setda Lombok Barat, M S Udin, sudah melepas para peserta pawai secara resmi di lokasi pelepasan patung sapi Gerung," kata salah seorang warga yang menonton pawai takbiran, Baiq Farida Alawiyah, di Lombok Barat, Senin malam.
Ia mengatakan, panitia penyelenggara pawai takbiran meminta para peserta yang belum dilepas untuk kembali ke rumah dan mengikuti pawai takbiran pada Selasa, malam (30/8), sedangkan yang sudah berangkat menuju Kantor Bupati Lombok Barat, dianggap sebagai seremonial.
"Itu informasi yang saya peroleh dari salah seorang anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lombok Barat, yang menjadi panitia penyelenggara kegiatan pawai takbiran," ujarnya.
Idham Hamid, anggota remaja masjid Dusun Bile Tepung, Desa Beleka, Kecamatan Gerung, mengatakan, pihaknya mendapat informasi tentang pembatalan kegiatan pawai takbiran dari panitia penyelenggara ketika akan sampai di lokasi pelepasan.
"Kami sudah hampir sampai di lokasi pelepasan di simpang empat pasar tradisional Gerung. Baru diinformasikan kalau kegiatan pawai takbiran dibatalkan. Mau bagaimana lagi, panitia suruh kami pulang ya pulang. Memang sudah ada peserta yang dilepas menuju Kantor Bupati. Nah itu kami tidak tahu pasti, apa besok malam masih bisa ikut atau tidak," katanya.
Ia mengatakan, informasi tentang kapan jatuhnya 1 Syawal 1432 Hijriyah yang simpang siur, membuat rekan-rekannya sesama remaja masjid bingung dalam persiapan mengikuti pawai takbiran.
"Tapi kami putuskan untuk berangkat ke lokasi pelepasan malam ini. Ya hasilnya memang mengecewakan karena sudah lelah berjalan, ternyata di tengah jalan diinformasikan batal," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Menteri Agama Suryadharma Ali memutuskan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada Rabu (31/8) berdasarkan laporan dari pengamatan Hilal di sejumlah daerah dan masukan dari sejumlah ormas Islam yang menghadiri sidang Isbat, Senin, malam. (*)
"Pawai takbiran dibatalkan secara tiba-tiba. Padahal Asisten I Setda Lombok Barat, M S Udin, sudah melepas para peserta pawai secara resmi di lokasi pelepasan patung sapi Gerung," kata salah seorang warga yang menonton pawai takbiran, Baiq Farida Alawiyah, di Lombok Barat, Senin malam.
Ia mengatakan, panitia penyelenggara pawai takbiran meminta para peserta yang belum dilepas untuk kembali ke rumah dan mengikuti pawai takbiran pada Selasa, malam (30/8), sedangkan yang sudah berangkat menuju Kantor Bupati Lombok Barat, dianggap sebagai seremonial.
"Itu informasi yang saya peroleh dari salah seorang anggota Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lombok Barat, yang menjadi panitia penyelenggara kegiatan pawai takbiran," ujarnya.
Idham Hamid, anggota remaja masjid Dusun Bile Tepung, Desa Beleka, Kecamatan Gerung, mengatakan, pihaknya mendapat informasi tentang pembatalan kegiatan pawai takbiran dari panitia penyelenggara ketika akan sampai di lokasi pelepasan.
"Kami sudah hampir sampai di lokasi pelepasan di simpang empat pasar tradisional Gerung. Baru diinformasikan kalau kegiatan pawai takbiran dibatalkan. Mau bagaimana lagi, panitia suruh kami pulang ya pulang. Memang sudah ada peserta yang dilepas menuju Kantor Bupati. Nah itu kami tidak tahu pasti, apa besok malam masih bisa ikut atau tidak," katanya.
Ia mengatakan, informasi tentang kapan jatuhnya 1 Syawal 1432 Hijriyah yang simpang siur, membuat rekan-rekannya sesama remaja masjid bingung dalam persiapan mengikuti pawai takbiran.
"Tapi kami putuskan untuk berangkat ke lokasi pelepasan malam ini. Ya hasilnya memang mengecewakan karena sudah lelah berjalan, ternyata di tengah jalan diinformasikan batal," ujarnya.
Seperti diketahui, pemerintah melalui Menteri Agama Suryadharma Ali memutuskan 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada Rabu (31/8) berdasarkan laporan dari pengamatan Hilal di sejumlah daerah dan masukan dari sejumlah ormas Islam yang menghadiri sidang Isbat, Senin, malam. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: