Saham Asia jatuh, tertekan krisis Ukraina dan naiknya harga minyak
4 Maret 2022 08:41 WIB
Arsip Foto - Seorang pejalan kaki memegang payung berjalan melewati papan elektronik yang menunjukkan grafik fluktuasi baru-baru ini dari rata-rata Nikkei Jepang di luar sebuah broker di Tokyo, Jepang, Senin (18/1/2016). ANTARA/REUTERS/Yuya Shino/am.
Singapura (ANTARA) - Saham-saham Asia terpukul pada awal perdagangan Jumat pagi dan harga minyak melonjak karena laporan pembangkit listrik tenaga nuklir terbakar di tengah berlanjutnya pertempuran sengit antara Ukraina dan pasukan Rusia yang semakin membuat investor bingung.
Kantor Berita RIA News mengutip kementerian energi atom Ukraina yang mengatakan bahwa unit pembangkit di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar dari jenisnya di Eropa, telah terkena serangan oleh pasukan Rusia.
Indeks S&P 500 berjangka anjlok 1,6 persen dan Nasdaq berjangka kehilangan 1,8 persen. Semalam, Wall Street berakhir lebih rendah karena investor tetap cemas atas krisis Ukraina, sementara kenaikan harga-harga komoditas juga membebani sentimen pasar.
Baca juga: Wall Street berakhir jatuh, perang di Ukraina timbulkan ketidakpastian
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,8 persen dan diperdagangkan di dekat posisi terendah hari ini. Pasar di seluruh Asia berada di lautan merah, dengan Jepang anjlok 2,3 persen, Korea Selatan tergelincir 1,4 persen dan Australia yang padat komoditas juga kehilangan 1,2 persen.
Harga minyak melonjak pada Jumat pagi setelah berakhir stabil sehari sebelumnya, dengan pasar juga fokus pada apakah produsen OPEC+, termasuk Arab Saudi dan Rusia, akan meningkatkan produksi mulai Januari.
Euro melemah lebih jauh dan ditetapkan untuk minggu terburuknya terhadap dolar dalam sembilan bulan. Euro melemah 0,44 persen menjadi 1,1022 dolar.
Baca juga: Euro perpanjang penurunan, dolar AS menguat jelang data pekerjaan
Baca juga: Euro terus jatuh setelah berita kebakaran di pembangkit nuklir Ukraina
Kantor Berita RIA News mengutip kementerian energi atom Ukraina yang mengatakan bahwa unit pembangkit di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, yang terbesar dari jenisnya di Eropa, telah terkena serangan oleh pasukan Rusia.
Indeks S&P 500 berjangka anjlok 1,6 persen dan Nasdaq berjangka kehilangan 1,8 persen. Semalam, Wall Street berakhir lebih rendah karena investor tetap cemas atas krisis Ukraina, sementara kenaikan harga-harga komoditas juga membebani sentimen pasar.
Baca juga: Wall Street berakhir jatuh, perang di Ukraina timbulkan ketidakpastian
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang merosot 0,8 persen dan diperdagangkan di dekat posisi terendah hari ini. Pasar di seluruh Asia berada di lautan merah, dengan Jepang anjlok 2,3 persen, Korea Selatan tergelincir 1,4 persen dan Australia yang padat komoditas juga kehilangan 1,2 persen.
Harga minyak melonjak pada Jumat pagi setelah berakhir stabil sehari sebelumnya, dengan pasar juga fokus pada apakah produsen OPEC+, termasuk Arab Saudi dan Rusia, akan meningkatkan produksi mulai Januari.
Euro melemah lebih jauh dan ditetapkan untuk minggu terburuknya terhadap dolar dalam sembilan bulan. Euro melemah 0,44 persen menjadi 1,1022 dolar.
Baca juga: Euro perpanjang penurunan, dolar AS menguat jelang data pekerjaan
Baca juga: Euro terus jatuh setelah berita kebakaran di pembangkit nuklir Ukraina
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: