Doha (ANTARA News) - Muammar Gaddafi yang belum terlihat sejak oposisi mengambilalih ibukota Libya Tripoli pekan lalu, masih merupakan ancaman bagi negara dan dunia, kata Ketua Dewan Transisi Nasional (NTC), Mustafa Abdel Jalil, Senin, seperti dikutip Reuters.

Berbicara pada pertemuan di Doha, Qatar, yang dihadiri menteri- menteri pertahanan negara-negara yang mendukung oposisi, Ketua NTC meminta NATO menjaga dukungan terhadap gerakan itu.

"Saya mengimbau agar perlindungan dari NATO dan sekutu-sekutunya dari tiran ini dilanjutkan," kata Abdel Jalil.

NTC sedang mengejar pemimpin Libya yang digulingkan dan mendorong pengambilalihan kota kelahirannya, Sirte di sebelah timur Tripoli, katanya Sabtu.

NTC telah menawarkan hadiah 1,3 juta dolar AS dan amnesti dari penuntutan bagi siapa saja yang membunuh atau menangkap Gaddafi. (*)

H-AK/M016