Manila (ANTARA News) - Topan super Nanmadol menewaskan sedikitnya 13 orang setelah menghantam Filipina. Jumlah korban diperkirakan meningkat karena harapan menemukan mereka memudar, kata kepala pertahanan sipil seperti dikutip AFP, Senin.

Lebih dari 61.000 orang masih dievakuasi dari rumahnya setelah pekan lalu badai terkuat itu menghantam Filipina, terutama tepi utara pulau utama Luzon yang menyebabkan tanah longsor dan banjir.

Ketigabelas orang yang tewas kebanyakan terkubur di tanah longsor, termasuk dua anak di Baguio utara yang tewas dalam longsor sampah di kota tempat pembuangan sampah, kata kepala operasi pertahanan sipil Benito Ramos.

Delapan orang lainnya hilang dan dikhawatirkan hanyut di laut, sungai atau terkubur di bawah sampah, katanya kepada AFP.

"Kami masih mencari mereka, tidak mungkin mereka masih hidup setelah dua atau tiga hari," katanya.

Ramos mengatakan orang-orang yang tewas dan hilang di tempat pembuangan sampah adalah para pemulung yang mencari makan dari barang-barang bekas yang bisa diselamatkan.

Orang-orang miskin di negeri ini menolak meninggalkan daerah-daerah berbahaya karena mereka perlu meneruskan hidup, katanya.

SYS/H-AK/S008