Jayapura (ANTARA) - Kelompok sipil bersenjata (KSB) Kamis menyerang prajurit yang bertugas di Pos Koramil Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, saat sedang berpatroli hingga menyebabkan seorang prajurit terluka.

Sekitar pukul 12.45 WIT telah terjadi lagi penyerangan dan penembakan yang dilakukan KSB terhadap prajurit di Pos Koramil Dambet Satgas Kodim Yonif R 408/SBH di Kampung Dambet, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, kata Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Aqsha Erlangga di Jayapura, Kamis malam .

Akibatnya Pratu Herianto terkena tembakan di leher bagian bawah telinga dan saat ini kondisi masih dalam keadaan sadar dan telah dievakuasi ke Puskesmas Beoga, ucapnya.

Dijelaskan, dari laporan yang diterima insiden itu bermula saat 12 personel Pos Koramil Dambet Satgas Kodim Yonif R 408/SBH melaksanakan patroli sekaligus memperbaiki saluran air yang berjarak sekitar 50 meter dari pos.

Saat memperbaiki saluran air itulah KSB tiba-tiba menyerang dan menembaki para prajurit, hingga terjadi baku tembak.

Baca juga: OTK serang camp karyawan PTT di Puncak Papua, delapan orang meninggal

Baca juga: Delapan warga sipil meninggal ditembaki OTK di Beoga Kabupaten Puncak

Baca juga: Polda Papua: Lokasi camp PTT jauh dari Beoga di Kabupaten Puncak


Dilaporkan, KSB berjumlah 15 orang dan tiga orang di antaranya membawa senjata api laras panjang. Setelah terjadi baku tembak, KSB dilaporkan menuju ke arah Kampung Ogamki, Distrik Beoga.

Pratu Herianto dijadwalkan Jumat (4/3) akan dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter guna mendapatkan perawatan lebih lanjut, jelas Kol Inf Aqsha Erlangga.

Ditambahkan, sebelumnya, Rabu (2/3) OTK dilaporkan telah menyerang dan menembaki karyawan Palaparing Timur Telematika (PTT) yang sedang melakukan perbaikan "Tower Base Transceiver Station" (BTS) 3 Telkomsel "CO 53M 756085 9585257" di Distrik Beoga.

Delapan orang dilaporkan meninggal dalam insiden tersebut, seorang di antaranya warga setempat.

Adapun identitas korban yang meninggal adalah Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril dan Pak De, tutur Kol Inf Aqsha Erlangga.