BMKG ingatkan warga waspada potensi hujan lebat di sejumlah daerah
3 Maret 2022 08:32 WIB
Arsip foto - Petugas bersiap di samping perahu karet saat apel kesiapsiagaan Palang Merah Indonesia (PMI) menghadapi bencana dampak la nina dan cuaca ekstrem di Jakarta, Kamis (4/11/2021). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/hp.
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperingatkan masyarakat untuk waspada terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di sejumlah daerah di Indonesia pada Kamis.
Dalam sistem peringatan dini cuaca dipantau di Jakarta, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.
Kemudian Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku.
Baca juga: Bibit Siklon Tropis 95S tumbuh, pengaruhi hujan lebat di Banten-Jateng
Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Sebelumnya, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) melaporkan bibit Siklon Tropis 95S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa sehingga mempengaruhi terjadinya hujan di Banten hingga Jateng.
Baca juga: Eks Siklon Tropis Anika pengaruhi hujan lebat di Jawa Timur-NTT
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (2/3), mengatakan dampak pertumbuhan bibit siklon tersebut mempengaruhi potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di Provinsi Banten dan Jawa Tengah.
"Bibit Siklon Tropis 95S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan" ujarnya.
Ia menjelaskan bibit Siklon Tropis 95S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, tepatnya di -10,9 Lintang Selatan dan 111,2 Bujur Timur, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar pusat sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimumnya mencapai 996.8 hPa.
Baca juga: BMKG ingatkan perubahan iklim telah berdampak terhadap Indonesia
Bibit siklon itu juga mempengaruhi terbentuknya angin kencang di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur.
BMKG memperingatkan untuk waspada gelombang tinggi 2,5-4 meter di Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, perairan selatan Banten hingga Bali, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan/Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB serta tinggi gelombang 4,0- 6,0 meter di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang di wilayah pesisir selatan Jateng
Dalam sistem peringatan dini cuaca dipantau di Jakarta, BMKG memprakirakan wilayah yang berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang seperti di Aceh, Bali, Banten, Bengkulu, DKI Jakarta.
Kemudian Gorontalo, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Lampung, Maluku.
Baca juga: Bibit Siklon Tropis 95S tumbuh, pengaruhi hujan lebat di Banten-Jateng
Lalu di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Papua, Papua Barat, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara.
Sebelumnya, BMKG melalui Jakarta Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC) melaporkan bibit Siklon Tropis 95S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa sehingga mempengaruhi terjadinya hujan di Banten hingga Jateng.
Baca juga: Eks Siklon Tropis Anika pengaruhi hujan lebat di Jawa Timur-NTT
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (2/3), mengatakan dampak pertumbuhan bibit siklon tersebut mempengaruhi potensi hujan berintensitas sedang hingga lebat di Provinsi Banten dan Jawa Tengah.
"Bibit Siklon Tropis 95S dapat memberikan dampak tidak langsung terhadap cuaca di Indonesia dalam 24 jam ke depan" ujarnya.
Ia menjelaskan bibit Siklon Tropis 95S tumbuh di sekitar Samudera Hindia selatan Jawa, tepatnya di -10,9 Lintang Selatan dan 111,2 Bujur Timur, dengan kecepatan angin maksimum di sekitar pusat sistemnya mencapai 30 knot (56 km/jam) dan tekanan udara minimumnya mencapai 996.8 hPa.
Baca juga: BMKG ingatkan perubahan iklim telah berdampak terhadap Indonesia
Bibit siklon itu juga mempengaruhi terbentuknya angin kencang di beberapa wilayah di Provinsi Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur.
BMKG memperingatkan untuk waspada gelombang tinggi 2,5-4 meter di Selat Sunda bagian barat dan selatan, Samudera Hindia selatan Banten hingga Jawa Barat, perairan selatan Banten hingga Bali, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan/Samudera Hindia selatan Bali hingga NTB serta tinggi gelombang 4,0- 6,0 meter di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Jawa Timur.
Baca juga: BMKG: Waspadai angin kencang di wilayah pesisir selatan Jateng
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022
Tags: