Manado (ANTARA News) - Pergerakan vulkanik Gunung Lokon di Sulawesi Utara, diprediksi akan membentuk kubah lava atau sumbat lava.

"Kami memprediksi terjadi hal demikian. Apalagi tremor masih terjadi terus-menerus namun tak diiringi letusan skala besar," kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Lokon dan Mahawu di Kakaskasen, Kota Tomohon, Farid Ruskanda Bina, di Tomohon, Sabtu.

Dijelaskannya, sekarang ini tremor (gempa terus-menerus) dikategorikan meningkat dengan besaran amplitudo yang terus mengalami perubahan peningkatan.

Bila beberapa hari sebelumnya amplitudo tremor yang terekam sekitar 1-5 milimeter, sekarang ini bisa menembus belasan.

"Jumat (26/8) amplitudo tremor mencapai 15 milimeter. Hari ini kami menghitungnya di antara 1,5-12 milimeter. Tremor ini terekam terus tanpa jeda," kata Farid.

Begitupun dengan gempa vulkanik dalam dan gempa vulkanik dangkal yang terekam hingga 3 kali.

"Ini mengindikasikan suplai energi dari kantong magma masih cukup tinggi. Begitupun dengan gempa hembusan yang terjadi sampai 27 kali atau letusan sebanyak 10 kali," imbuhnya.

Kata dia, bila di kawah gunung sementara terbentuk kibah lava atau sumbat lava, ini yang harus diwaspadai. Apalagi ketika Gunung Lokon memasuki fase istirahat.

"Mudah-mudahan apa yang kita prediksi meleset sehingga terhindar dari letusan yang bisa melebihi saat ini. Kami hanya memprediksinya," tegasnya lagi.

Dia menambahkan saat ini Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung masih menetapkan status Gunung Lokon siaga level III.

"Belum ada penurunan atau peningkatan status meski aktivitas vulkaniknya terus mengalami peningkatan," jelas Farid sambil berharap warga tetap siaga dan menjauhi radius bahaya 2,5 kilometer.

Gunung Lokon meletus tanggal 14 dan 17 Juli 2011 setelah hampir 20 tahun aktivitasnya menurun. Pada 10 Juli 2011, statusnya dinaikkan dari siaga level III ke awas level IV. Pascaletusan, statusnya pada 24 Juli diturunkan dari awas level IV ke siaga level III.

Namun pada Rabu (17/8) Gunung Lokon kembali meletus yang memuntahkan material debu vulkanis dan jatuh di permukiman sekitar kawah.
(T.ANT-M027)