Malaysia akui oposisi Libya
27 Agustus 2011 11:10 WIB
Pemimpin LIbya Muammar Gaddafi tidak diketahui keberadaannya hingga kini, sedangkan musuhnya dari NTC terus mendapatkan pengakuan internasional segera setelah mereka menguasai Tripoli (REUTERS/Desmond Boylan/djo/11)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Malaysia mengakui otoritas gerilyawan Libya ketika rezim pemimpin Muamar Gaddafi jatuh.
Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan bahwa negaranya menerima Dewan Transisi Nasional (NTC) bentukan para pejuang anti Gaddafi yang menguasai Tripoli pekan ini.
"Kami berharap Dewan Transisi Nasional akan memerintah pemerintahan sementara menuju persatuan nasional, rekonsiliasi, inklusif dan rekonstruksi yang membawa perdamaian dan stabilitas bagi Libya dan rakyatnya," kata Anifah seperti dikutip AFP.
"Untuk mencegah pertumpahan darah lebih jauh, Malaysia bersama dengan suara-suara internasional lainnya menyerukan pasukan Gaddafi menyerahkan pilihan-pilihan mayoritas rakyat Libya," tambahnya.
Beberapa negara Barat juga telah mengakui NTC tetapi Uni Afrika belum mengakuinya.(*)
M016/H-AK
Menteri Luar Negeri Malaysia Anifah Aman mengatakan bahwa negaranya menerima Dewan Transisi Nasional (NTC) bentukan para pejuang anti Gaddafi yang menguasai Tripoli pekan ini.
"Kami berharap Dewan Transisi Nasional akan memerintah pemerintahan sementara menuju persatuan nasional, rekonsiliasi, inklusif dan rekonstruksi yang membawa perdamaian dan stabilitas bagi Libya dan rakyatnya," kata Anifah seperti dikutip AFP.
"Untuk mencegah pertumpahan darah lebih jauh, Malaysia bersama dengan suara-suara internasional lainnya menyerukan pasukan Gaddafi menyerahkan pilihan-pilihan mayoritas rakyat Libya," tambahnya.
Beberapa negara Barat juga telah mengakui NTC tetapi Uni Afrika belum mengakuinya.(*)
M016/H-AK
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: