Transaksi Pegadaian Naik 20 Persen Menjelang Lebaran
27 Agustus 2011 06:02 WIB
Direktur Utama Perum Pegadaian Suwhono (tengah) di dampingi Ketua Dewan pengawas perum Pegadaian Cecep Sutiawan (kiri) dan Brand Ambasador Perum Pegadaian Deddy Mizwar melepas peserta Mudik Gratis Pegadaian 2011 bertempat di halaman Kantor Pusat Pegadaian, Jakarta Pusat, Jumat (26/8). (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Perum Pegadaian mencatatkan kenaikan transaksi menjelang Idul Fitri sebesar 20 persen dibanding transaksi di bulan sebelumnya atau mengalami pertumbuhan sebesar 30 persen dibandingkan tahun lalu. Kredit yang paling diminati nasabah adalah Kredit Cepat Aman (KCA) dengan layanan transaksi emas perhiasan paling mendominasi kemudian di ikuti oleh produk-produk lainnya.
" KCA paling banyak diminati nasabah, transaksi gadai kalau dibandingkan sebelum Lebaran kenaikannya mencapai 20 persen," ujar Direktur Utama Perum Pegadaian Suwhono usai melepas perserta mudik gratis di kantor pusat Perum Pegadaian Jakarta, Jumat.
Berdasarkan pengalaman pada tahun sebelumnya, H-3 dan H-4 banyak nasabah yang menebus barang gadainya terutama untuk emas perhiasan, namun, barang lain seperti sepeda motor banyak yang digadaikan oleh konsumen.
"Kalau jelang Lebaran emas perhiasan banyak yang ditebus, mungkin buat aksesoris selama di kampung, sementara sepeda motor digadaikan lagi untuk keamanan pemudik di bandingkan menyimpannya di rumah," katanya.
Sebagai perusahaan yang peduli dengan nasabah, kepedulian tersebut diwujudkan dalam berbagai bentuk program Corporate Social Responsibility (CSR) yang merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara perusahaan dengan "stakeholder", yaitu pelanggan, pegawai, komunitas, pemilik, pemerintah, supplier, bahkan kompetitor.
"Melalui program CSR, Perum Pegadaian secara sukarela menyumbangkan sesuatu ke masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan lingkungan hidup yang lebih bersih," ujarnya.
Mudik gratis yang diikuti oleh 1.300 nasabah pegadaian se-Jabodetabek ini menggunakan 24 bus dengan tujuan Malang, Surabaya, Madiun, Solo, Wonogiri, Yogyakarta, Semarang dan Purwokerto yang dilepas oleh jajaran direksi dan dewan pengawas.
Selain itu, program lainnya adalah pemberian beasiswa, peningkatan kualitas guru, renovasi bangunan sekolah, bantuan peralatan usaha bagi para pedagang kaki lima, pengobatan gratis, bantuan renovasi pasar kumuh, sarana ibadah, penanaman pohon pada hutan kota atau lahan tandus, serta dukungan melestarikan budaya Indonesia melalui bantuan kegiatan kesenian seperti dalang cilik dan sebagainya.
"Program lainnya adalah go entrepreneur, yang bertujuan untuk menumbuhkan semangat berwirausaha di kalangan muda dan dilakukan melalui kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia," katanya.
Menurut Suwhono, untuk menyelenggarakan program-program CSR tersebut, pihaknya menganggarkan dana sekitar Rp50 miliar untuk tahun 2011 ini dengan tema "Pegadaian Terus Berbakti Untuk Negeri".
Pada akhir semester pertama 2011, Pegadaian mencatatkan pendapatan omzet sebesar Rp36 triliun, dengan target pendapatan hingga akhir tahun mencapai Rp84 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 35 persen dibandingkan pencapaian pada tahun 2010 yang mencai Rp62 triliun.
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2011
Tags: