Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan perlunya digalakkan kembali gerakan untuk meningkatkan disiplin, ketertiban, dan kebersihan secara nasional sehingga dapat tercipta masyarakat yang lebih baik.

Presiden Yudhoyono menegaskan perlunya gerakan tersebut saat menyampaikan sambutan dalam buka puasa bersama pimpinan media massa dan wartawan yang bertugas di Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat petang.

"Kalau kita pikirkan perjalanan bangsa ini, 2045 tidak hanya visi mengembangkan demokrasi, ekonomi yang kuat tetapi juga inginkan peradaban yang baik," kata Presiden.

Pemikiran itu kembali tercetus setelah Presiden menyelesaikan rangkaian Safari Ramadhan yang berlangsung sejak Senin hingga Jumat pekan ini.

Selama perjalanan dari Jakarta menyusuri sejumlah daerah di Jawa Barat dan kemudian Jawa Tengah, Presiden melihat di sejumlah lokasi kebersihan yang tidak terjaga, kondisi tidak tertib termasuk lalu lintas yang semrawut.

"Saya tersentuh perjalanan kereta, lihat dari jendela, pemandangan yang tidak sedap, kotor sepanjang kiri kanan rel kereta sangat kotor, tontonan gratis bagi semua. Yang saya jumpai beberapa sekolah ruang kelasnya jauh dibawah standar, jembatan juga kotor," kata Kepala Negara dengan nada sedih.

Kepala Negara yang bertolak dari Tegal menuju Jakarta dengan menggunakan kereta api luar biasa melihat banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kembali kebiasaan bersih, tertib dan teratur di masyarakat. Bukan hanya sekedar slogan dan imbauan tetapi juga langkah nyata.

"Pemerintah tidak bisa menjalankan sendiri. Kita akan cari upaya untuk efektif, tidak cukup seruan dan retorika, harus action yang kita lakukan," kata Yudhoyono.

Presiden menambahkan, "Dengan lingkungan seperti itu, menganggu kebanggaan kita. Saya pernah pernah membaca pendidikan bahwa hati dan pikiran, bila sehari-hari jorok kotor akan berpengaruh pada jiwanya, saat menjadi orang dewasa tidak peduli pada hidup sehat."

Karena itu, Presiden menegaskan perlunya semua pihak mendorong upaya mengembalikan kedisiplinan, kebersihan, dan ketertiban untuk kemajuan bangsa.

Buka puasa bersama Presiden dengan pimpinan media massa dan wartawan di Istana Negara dihadiri oleh Wapres Boediono, Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Ketua PWI Margiono, dan para menteri kabinet Indonesia Bersatu II.

Hadir pula Ibu Negara Ani Yudhoyono, isteri Wapres Herawati Boediono serta sejumlah tokoh lainnya.

Dari jajaran pimpinan media massa hadir Dirut Perum LKBN ANTARA Akhmad Mukhlis Yusuf, Direktur Pemberitaan Perum LKBN ANTARA Syaiful Hadi, Dahlan Iskan, Chairul Tandjung, Karni Ilyas, Arief Suditomo dan sejumlah tokoh lainnya.
(T.P008*D013*F008)