Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS antarbank di Jakarta Jumat pagi menguat sebesar 10 poin menjadi Rp8.555 per dolar AS dibanding hari sebelumnya Rp8.565.
Analis Monex Investindo Futures, Johanes Ginting di Jakarta, Jumat mengatakan, faktor teknikal picu mata uang dalam negeri sehingga bergerak menguat setelah pada hari sebelumnya rupiah tertekan terhadap dolar AS.
"Faktor dalam negeri yang positif masih menjadi pemicu mata uang rupiah berbalik arah untuk menguat terhadap dolar AS," ujar dia.
Ia menambahkan, momentum penguatan mata uang lokal pagi ini diperkirakan tidak terlalu lama terkait tindakan investor untuk menghindari perdagangan agresif menjelang pidato pimpinan Federal Researves (The Fed), Ben Bernanke.
Ia mengemukakan, sejumlah analis berpendapat bahwa saat ini pasar telah siap untuk menjual dollar AS jika The Fed benar-benar mensinyalkan untuk mengulang kembali program pembelian aset besar-besaran demi menopang perekonomian.
Sementara, kata dia, beberapa analis lainnya menilai spekulasi terhadap putaran baru kebijakan longgar Fed terlalu berlebihan dan justru melihat adanya resiko dollar AS akan berbalik arah yang mungkin akan menambah tekanan terhadap mata uang lainnya.
"Pelaku pasar tengah kesulitan dalam menentukan arah, sebagian investor berspekulasi bahwa The Fed akan mensinyalkan putaran baru stimulus moneter guna menopang perekonomian AS yang goyah," kata dia.
Meski demikian, lanjut dia, data AS yang di rilis pada barang tahan lama (durable goods) mencatat positif dari perkiraan pada bulan Juli tahun ini naik empat persen Month on Month (MoM) yang diatas ekspektasi analis.
Namun, ia menambahkan, di luar dampak data "durable goods AS" yang lebih baik dari perkiraan, pasar terlihat masih cukup tenang.
"Mata uang rupiah terhadap dolar AS masih dalam posisi relatif stabil, kondisi ekonomi dalam negeri juga masih positif," kata dia.
(*)
Rupiah Jumat Pagi Naik 10 Poin
26 Agustus 2011 09:38 WIB
Kurs rupiahT (ANTARA/PRASETYO UTOMO)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011
Tags: