"Dua orang Malaysia memilih untuk tetap tinggal di Polandia, karena alasan pribadi," ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri Malaysia di Putrajaya, Selasa.
Pemerintah setempat telah membahas rencana pengungsian warga Malaysia dari Ukraina dan pelaksanaannya diperinci dalam Rapat Kabinet pada 16 Februari 2022.
Menteri Luar Negeri Saifuddin Abdullah menginformasikan kepada kabinet tentang perkembangan di Ukraina, terutama status keamanan dan kesejahteraan warga Malaysia.
"Mempertimbangkan situasi yang memburuk di lapangan dan untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga negara Malaysia, Perdana Menteri Ismail Sabri telah memutuskan pada 24 Februari bahwa rencana evakuasi bagi warga negara Malaysia di Ukraina segera diaktifkan," katanya.
Pergerakan misi evakuasi warga Malaysia dari Ukraina dan informasi sensitif, seperti rencana evakuasi, belum diungkapkan kepada publik untuk memastikan keselamatan semua yang terlibat dalam misi tersebut.
Kedutaan Besar Malaysia di ibu kota Ukraina, Kiev, berhasil melaksanakan misi evakuasi WNI dari negara itu pada 26 Februari 2022.
Misi tersebut dilakukan oleh dua pejabat kedutaan, yaitu Fadhilah Daud, Kuasa Sementara dan Aminuddin Osman, Sekretaris Kedua.
Kedatangan mereka di perbatasan Polandia dibantu oleh dua orang pejabat dari Kedutaan Besar Malaysia di Warsawa, ibu kota Polandia.
Kedutaan Besar Malaysia di Kiev telah mencatat total 24 warga negara yang terdaftar di Ukraina.
Sebelumnya, 13 warga negara Malaysia telah meninggalkan Ukraina pada periode 14-24 Februari atas saran Kedutaan Besar Malaysia, menyusul pernyataan pers dari Kementerian Luar Negeri pada 14 Februari 2022.
"Misi evakuasi pada 26 Februari melibatkan 12 orang, yaitu sembilan warga negara Malaysia dan dua orang asing yang menjadi tanggungan dua warga negara Malaysia," katanya.
Mereka adalah kelompok terakhir yang dibawa keluar dari Ukraina.
Baca juga: Sembilan warga Malaysia dievakuasi dari Ukraina
Baca juga: Pesawat Malaysia berisi 295 orang jatuh di Ukraina