Batam (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Batam Kepulauan Riau mencatat sebanyak 3.731 warga setempat terpapar virus corona sepanjang Februari 2022, tertinggi ketiga sejak pandemi COVID-19.

Laporan Satgas yang dibagikan Juru Bicara Azril Apriansyah di Batam, Selasa, menyebutkan angka penularan tertinggi terjadi pada Juli 2021 yaitu sebanyak 9.651 orang, kemudian pada Juni 2021 sebanyak 4.342 orang dan Februari 2022 sebanyak 3.731 orang.

Selasa ini saja, Satgas mencatat tambahan 158 orang terkonfirmasi terinfeksi virus corona.

Baca juga: Gempa Pasaman Barat terasa sampai Batam

"Hari ini jumlah kasus konfirmasi 158 orang, kumulatif 29.800 kasus," demikian keterangan Satgas COVID-19 yang disampaikan Juru Bicara Azril Apriansyah.

Satgas juga mencatat tambahan 207 orang menyelesaikan isolasi, sehingga totalnya 26.758 orang yang pulih, serta dua orang meninggal, hingga kumulatif 869 orang.

Jumlah kasus aktif COVID-19 sebanyak 2.173 orang.

Mereka yang masih aktif COVID-19, sebanyak 942 orang di antaranya menjalani isolasi mandiri, 642 orang masih proses evakuasi, 387 orang isolasi terpadu di Asrama Haji, serta lainnya dirawat di 15 rumah sakit yang tersebar di penjuru kota.

Baca juga: 350 warga Batam terkonfirmasi COVID-19 dalam sehari

"Tingkat kesembuhan 89,792 persen, tingkat kematian 2,916 persen dan kasus aktif 7,292 persen," demikian Satgas.

Tercatat pula, COVID-19 telah menyebar ke pulau-pulau penyangga Kota Batam.

Dari tiga kecamatan penyangga, ketiganya adalah zona kuning, yaitu Belakangpadang dan Galang dengan masing-masing tiga orang, tiga orang dan dua orang masih aktif COVID-19.

Sedangkan pulau utama, seluruhnya zona merah COVID-19.

Baca juga: Hasil asesmen Kemenkes situasi COVID-19 Batam level tiga

Dalam laporan Satgas, disebutkan pula hasil asesmen situasi COVID-19 per 26 Februari 2022 adalah level 3.

Transmisi komunitas mendapatkan penilaian tingkat 4 dengan kasus konfirmasi 167,32 per 100 ribu penduduk per pekan, rawat inap tingkat 2 dengan 8,15 per 100 ribu penduduk per pekan, dan kematian tingkat 1 dengan 0,81 per 100 ribu penduduk per pekan.

Lalu kapasitas respons dinilai sedang. Dari sisi testing, positivity rate 10,19 persen per pekan, pelacakan dinilai memadai dengan rasio kontak erat yang diperiksa 16,83 per kasus konfirmasi per pekan, dan perawatan memadai dengan 42,51 persen BOR per pekan.

Sedang vaksinasi dinilai memadai yang mencapai 115,02 persen warga sasaran mendapatkan vaksin dosis pertama.

Baca juga: Kasus aktif COVID-19 melonjak, Pemprov Kepri dorong isolasi mandiri