Jakarta (ANTARA) - Tim Gabungan F1QR Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Dumai dan Tim Satuan Tugas Dinas Pengamanan dan Persandian Angkatan Laut (Satgas Dispamsanal) menggagalkan pemberangkatan calon pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal di Kabupaten Bengkalis, Riau.

Berdasarkan keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa, tim gabungan berhasil menemukan sebanyak 22 orang terdiri atas 8 laki-laki dan 14 perempuan di pesisir Pantai Sepahat, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, yang sedang bersiap akan diberangkatkan ke Malaysia.

Pada hari yang sama, Lanal Tanjung Balai Asahan juga berhasil menggagalkan pemberangkatan 75 PMI ilegal.

Baca juga: TNI AL harap BP2MI terbuka demi cegah salah paham antarinstansi

Kronologis kejadian, pada hari Senin (28/2) sekitar pukul 19.00 WIB, tim mendapatkan informasi dari agen di lapangan terkait adanya rencana pemberangkatan calon PMI ilegal menuju Malaysia melalui pesisir pantai.

Selanjutnya, pukul 21.00 WIB, Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Dumai Kolonel Laut (P) Himawan memerintahkan tim bergerak menuju titik lokasi yang diduga sebagai kamp pemberangkatan melalui jalur darat.

Tiba di lokasi, tim langsung melaksanakan penyisiran ke dalam hutan sawit hingga ke bibir pantai dan pukul 23.00 WIB berhasil menemukan dan mengamankan 22 orang calon PMI ilegal yang sedang berkumpul di kamp di tepi Pantai Sepahat.

Baca juga: Polres Karimun tangkap delapan pelaku penyelundupan PMI ilegal

Kemudian, para calon PMI tersebut dibawa menuju Mako Lanal Dumai untuk dilaksanakan pengecekan identitas, fisik, barang bawaan, dan kesehatan. Selanjutnya, Danlanal Dumai berkoordinasi dengan Polres Dumai dan BP2MI untuk menyelidiki lebih lanjut PMI ilegal tersebut.

Sementara itu di tempat terpisah, Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) I Laksamana Pertama Johanes Djanarko Wibowo mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut akan melakukan patroli terus menerus, terutama di wilayah yang disinyalir menjadi jalur keluar masuk melalui jalur tikus, baik itu berupa komoditi dari luar negeri, barang ilegal, bahkan narkoba serta penyelundupan pekerja migran ilegal yang terjadi di wilayah kerja Lantamal I.

Baca juga: Kepala Kepolisian Indonesia dan Malaysia bahas PMI

“TNI AL tidak akan kompromi terhadap hal yang mengancam kedaulatan negara, tindak pidana, dan pelanggaran di laut,” tegasnya.

Lantamal I dan jajarannya akan selalu mendukung kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dengan tidak melakukan pembiaran serta mencegah kegiatan-kegiatan ilegal seperti PMI Ilegal yang masih terjadi.

Sebelumnya, TNI AL pada bulan Januari 2022 telah menggagalkan sebanyak 52 PMI ilegal dan awal Februari 2022 sebanyak 34 PMI ilegal.