Bengkulu (ANTARA News) - Maraknya angkutan biro perjalanan atau travel di Kota Bengkulu menjadi salah satu penyebab sepinya jumlah penumpang yang menggunakan bus antarkota antarprovinsi dan antarkota dalam provinsi di daerah itu.
"Tahun ini jumlah penumpang yang memesan tiket lebih sepi karena maraknya travel di daerah ini sehingga kami tidak menyiapkan kendaraan cadangan," kata Koordinator Penjualan Tiket PO Putra Raflesia Suharyanto di Bengkulu, Kamis.
Sepinya penumpang yang menggunakan angkutan tersebut terlihat dari jumlah pesanan tiket untuk H-7 yang baru dipesan sekitar 50 persen padahal tahun lalu biasanya sudah terpesan di atas 60 persen.
"Karena penumpang tidak begitu ramai pada arus mudik dan balik tahun ini, kami hanya menyiapkan 10 armada bus untuk mengangkut semua calon penumpang mudik Lebaran. Sebelumnya kami memberangkatkan tiga bus per hari namun kini hanya dua bus per hari," ujarnya.
Bila dibandingkan sebelum maraknya travel di Kota Bengkulu, banyak penumpang yang menggunakan angkutan bus tersebut dengan tujuan Palembang, Jakarta, Pekanbaru dan Lampung namun saat ini sebagian besar sudah beralih ke travel.
Hal yang sama dikatakan Kepala Operasional bus Bengkulu Kito di kawasan Tanah Patah Kota Bengkulu Tarmizi Z, menurut dia jumlah penumpang pada tahun ini semakin sepi.
"Hingga H-8 jumlah penumpang belum mengalami lonjakan padahal tahun lalu saat seperti ini biasanya penumpang sudah mulai meningkat," ujarnya.
Menurut dia hal itu dikarenakan masyarakat banyak yang lebih memilih menggunakan travel daripada angkutan bus.
Fitri, seorang calon penumpang travel di Kota Bengkulu mengatakan, dia lebih memilih menggunakan angkutan travel untuk mudik karena lebih nyaman, cepat sampai tujuan dan bisa langsung diantarkan ke alamat tujuan.
(ANT)
Maraknya travel picu sepinya penumpang bus
25 Agustus 2011 11:50 WIB
Maraknya biro perjalanan atau travel yang menyelenggarakan angkutan penumpang Lebaran di Bengkulu sejak sekitar 2008 dan menjadi favorit masyarakat untuk mudik dan balik ke daerah itu, mengakibatkan sepinya penumpang bus. (ANTARA/Nyoman Budhiana)
Copyright © ANTARA 2011
Tags: