Jakarta (ANTARA) - Qualcomm Technologies Inc. meluncurkan tonggak penelitian dan inovasi baru untuk mendorong transformasi digital melalui kemajuan teknologi 5G.

Demonstrasi penelitian terbaru Qualcomm menunjukkan bagaimana perusahaan mewujudkan satu peta jalan teknologinya dan memungkinkan kemajuan di 10 bidang inovasi nirkabel utama yang akan mendorong evolusi 5G lanjutan menuju 6G.

Baca juga: Qualcomm kenalkan pembaruan platform untuk mobil pintar

"Mulai dari smartphone, otomotif, industri, IoT, XR, dan lainnya, Qualcomm mendefinisikan generasi baru Connected Intelligent Edge dan inovasi ini dimulai sebagai terobosan dalam penelitian di laboratorium kami," kata John Smee, Senior Vice President, Engineering, Qualcomm Technologies dikutip dari siaran pers, Selasa.

Adapun prototipe baru yang ditampilkan Qualcomm yaitu evolusi MIMO yang canggih melalui desain antena RF dan MIMO yang menghadirkan kemampuan, efisiensi, dan fleksibilitas baru ke sistem 5G, dan memungkinkan kemajuan menuju 6G.

Kemudian, evolusi mmWave seluler dengan machine learning, peningkatan mobilitas, dan pembagian spektrum sehingga meningkatkan kinerja dan mengoptimalkan penerapan 5G mmWave.

Selanjutnya, positioning 5G untuk broadband seluler dan perangkat IoT dengan kompleksitas rendah di berbagai penerapan.

Prototipe baru juga meliputi pemosisian presisi untuk industri dan desain antarmuka udara 5G berkemampuan artificial intelligence (AI). Prototipe juga mendorong jaringan hijau dan hemat energi, melalui teknik peningkatan kualitas sinyal yang membuat komunikasi menjadi lebih cepat, hemat energi, dan berkelanjutan.

Selain itu, prototipe baru juga meliputi tiket menuju metaverse, jaringan industri 5G, dan perluasan area IoT. Ada pula C-V2X canggih untuk seluruh ekosistem transportasi.

"Kami membangun kepemimpinan di setiap generasi komunikasi nirkabel. Kami memimpin industri dengan teknologi canggih 5G dan penelitian nirkabel terbaru kami memperkuat fondasi 6G," pungkas John Smee.


Baca juga: Qualcomm pamerkan inovasi produk 5G di MWC Barcelona

Baca juga: Ponsel premium di Indonesia akan pakai Snapdragon 8 Gen 1

Baca juga: Krisis chip diharapkan membaik tahun ini