Kebocoran tenda terjadi di tenda nomor 14 dan 15 hingga air hujan membasahi barang serta pakaian milik warga yang mengungsi.
"Tendanya bocor sehingga air hujan masuk ke dalam, kami basah-basah di dalam tenda," kata salah seorang pengungsi yang penghuni tenda di Simpang Empat, Senin.
Karena genangan air kian banyak maka penghuni tenda yang banyak anak-anak dan perempuan dipindahkan ke lokasi yang aman.
Ia menyayangkan lambatnya tindakan yang diambil oleh otoritas pengungsian terhadap tenda, sehingga air terlanjur masuk ke dalam tenda dan menggenang.
Baca juga: Menteri PUPR tinjau lokasi gempa di Kajai Pasaman Barat
Baca juga: Pemkab: 1.366 unit rumah warga di Pasaman Barat rusak akibat gempa
Padahal saat hujan terjadi pada Minggu (27/2) warga telah melaporkan tenda yang bocor, namun tak kunjung ditangani sampai saat ini.
Hal yang sama juga dikatakan oleh pengungsi lainnya bernama Ipin (38), dimana tendanya mengalami bocor dan digenangi air.
"Kemarin sudah dilaporkan tenda bocor, namun tidak ada tanggapan. Kasihan anak-anak dan perempuan yang banyak menghuni tenda," katanya.
Khusus untuk tenda 15 terdapat salah seorang warga pengungsi yang merupakan penyandang disabilitas menggunakan kursi roda.
Seratus lebih penghuni kedua tenda yang berlogo Kementerian PUPR itu kemudian dievakuasi ke lobi kantor Bupati Pasaman Barat dengan membawa barang masing-masing.
Pada bagian lain, pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat merupakan titik utama pengungsian korban gempa di kabupaten setempat.
Baca juga: Ribuan warga Pasaman masih mengungsi akibat gempa bumi
Baca juga: Mayoritas warga Pasaman Barat bertahan di tenda pengungsian utamaPadahal saat hujan terjadi pada Minggu (27/2) warga telah melaporkan tenda yang bocor, namun tak kunjung ditangani sampai saat ini.
Hal yang sama juga dikatakan oleh pengungsi lainnya bernama Ipin (38), dimana tendanya mengalami bocor dan digenangi air.
"Kemarin sudah dilaporkan tenda bocor, namun tidak ada tanggapan. Kasihan anak-anak dan perempuan yang banyak menghuni tenda," katanya.
Khusus untuk tenda 15 terdapat salah seorang warga pengungsi yang merupakan penyandang disabilitas menggunakan kursi roda.
Seratus lebih penghuni kedua tenda yang berlogo Kementerian PUPR itu kemudian dievakuasi ke lobi kantor Bupati Pasaman Barat dengan membawa barang masing-masing.
Pada bagian lain, pengungsian di halaman Kantor Bupati Pasaman Barat merupakan titik utama pengungsian korban gempa di kabupaten setempat.
Baca juga: Ribuan warga Pasaman masih mengungsi akibat gempa bumi
Baca juga: Pemkab Pasaman Barat dirikan dapur umum di Timbo Abu