Wagub DKI: Semua pihak harus berperan cegah tawuran
28 Februari 2022 18:36 WIB
Tim Patroli Perintis Presisi Polda Metro Jaya menyimulasikan pembubaran tawuran seusai peresmian tim patroli tersebut di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (13/1/2022). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/rwa.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menegaskan, semua pihak harus berperan mencegah tawuran antarremaja yang meningkat dalam dua hari terakhir.
"Kita semua masyarakat, para orang tua, pihak keamanan, termasuk generasi muda, pelajar harus turut serta berperan dalam mencegah berbagai tindak kejahatan dan anarkis termasuk tawuran," kata Riza di Jakarta, Senin.
Para orang tua, kata Riza, memiliki kewajiban untuk memperhatikan anak-anaknya yang pergi ke luar rumah. Jangan sampai melaksanakan kegiatan yang tidak baik, terlebih melakukan hal-hal yang dapat mencelakai orang lain.
"Kita semua para orang tua mari kita pastikan kita menjaga, mendidik dan mengawasi anak kita setiap hari, terlebih mereka yang masih remaja mungkin masih perlu mendapatkan perhatian bimbingan dari orang tua," kata dia.
Baca juga: Polsek Palmerah gandeng warga dan tokoh masyarakat untuk cegah tawuran
Lingkungan juga berperan besar dalam mencegah tawuran remaja. Karena itu, aparat setempat termasuk RT/RW juga harus memperhatikan lingkungan warganya.
"Apalagi di masa pandemi ini, jangan sampai ada tawuran maupun kegiatan anarkis lainnya. Karenanya kami juga mendukung aparat keamanan yang melaksanakan tugas melakukan monitoring, pelaksanaan dan penindakan dan diberi hukuman yang membuat jera," katanya.
Namun yang paling penting, kata Riza, adalah pelajar harus memiliki kesadaran bahwa apapun permasalahannya, semua anggota masyarakat bersahabat, berteman dan bersaudara.
"Jadi tidak perlu dan jangan sampai melakukan tindakan yang tidak terpuji, apalagi tawuran yang dapat mencelakakan orang lain," ujarnya.
Baca juga: Polisi tangkap dua pelajar diduga ingin tawuran di Kalideres
Sebelumnya, tawuran antarremaja di Senen, Johar Baru, Jakarta Pusat, terjadi dua hari berturut-turut. Tawuran melibatkan warga dari kawasan yang berbeda di Senen.
Polisi mengamankan sembilan pelaku tawuran tersebut dan menyita tiga senjata tajam.
Polisi juga mengamankan 33 orang diduga hendak melakukan tawuran, sebanyak tujuh orang dijadikan tersangka.
Sementara itu, di Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), ada tiga pemuda yang menderita luka bacok. Ketiganya merupakan korban salah sasaran.
Pada minggu lalu, sebanyak 23 remaja juga diamankan polisi saat konvoi dan "nongkrong" di Jakarta Selatan (Jaksel). Mereka diduga hendak tawuran.
"Kita semua masyarakat, para orang tua, pihak keamanan, termasuk generasi muda, pelajar harus turut serta berperan dalam mencegah berbagai tindak kejahatan dan anarkis termasuk tawuran," kata Riza di Jakarta, Senin.
Para orang tua, kata Riza, memiliki kewajiban untuk memperhatikan anak-anaknya yang pergi ke luar rumah. Jangan sampai melaksanakan kegiatan yang tidak baik, terlebih melakukan hal-hal yang dapat mencelakai orang lain.
"Kita semua para orang tua mari kita pastikan kita menjaga, mendidik dan mengawasi anak kita setiap hari, terlebih mereka yang masih remaja mungkin masih perlu mendapatkan perhatian bimbingan dari orang tua," kata dia.
Baca juga: Polsek Palmerah gandeng warga dan tokoh masyarakat untuk cegah tawuran
Lingkungan juga berperan besar dalam mencegah tawuran remaja. Karena itu, aparat setempat termasuk RT/RW juga harus memperhatikan lingkungan warganya.
"Apalagi di masa pandemi ini, jangan sampai ada tawuran maupun kegiatan anarkis lainnya. Karenanya kami juga mendukung aparat keamanan yang melaksanakan tugas melakukan monitoring, pelaksanaan dan penindakan dan diberi hukuman yang membuat jera," katanya.
Namun yang paling penting, kata Riza, adalah pelajar harus memiliki kesadaran bahwa apapun permasalahannya, semua anggota masyarakat bersahabat, berteman dan bersaudara.
"Jadi tidak perlu dan jangan sampai melakukan tindakan yang tidak terpuji, apalagi tawuran yang dapat mencelakakan orang lain," ujarnya.
Baca juga: Polisi tangkap dua pelajar diduga ingin tawuran di Kalideres
Sebelumnya, tawuran antarremaja di Senen, Johar Baru, Jakarta Pusat, terjadi dua hari berturut-turut. Tawuran melibatkan warga dari kawasan yang berbeda di Senen.
Polisi mengamankan sembilan pelaku tawuran tersebut dan menyita tiga senjata tajam.
Polisi juga mengamankan 33 orang diduga hendak melakukan tawuran, sebanyak tujuh orang dijadikan tersangka.
Sementara itu, di Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut), ada tiga pemuda yang menderita luka bacok. Ketiganya merupakan korban salah sasaran.
Pada minggu lalu, sebanyak 23 remaja juga diamankan polisi saat konvoi dan "nongkrong" di Jakarta Selatan (Jaksel). Mereka diduga hendak tawuran.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: