Pertemuan gubernur manca negara terancam asap
24 Agustus 2011 16:57 WIB
Sebidang lahan pertanian terbakar di kawasan Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sabtu (9/7). Asap kebakaran hutan ini dikhawatirkan bisa mengganggu pelaksanaan pertemuan gubernur-gubernur manca negara di Palangka Raya. (FOTO ANTARA/Untung Setiawan)
Palangka Raya, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah, Dr Siun Jarias, mengkhawatirkan kabut asap yang terjadi di Kota Palangka Raya dan kabupaten di Kalteng saat ini, bisa menggagalkan pertemuan gubernur manca negara yang akan digelar di sana nanti.
Padahal, kehadiran para gubernur dari manca negara itu, memiliki arti penting bagi Kalimantan Tengah.
"Kami berharap kabut asap yang terjadi saat ini bisa secepatnya diatasi dengan bantuan pemerintah pusat untuk membuat hujan buatan," ujarnya.
Dia katakan, berdasarkan perkiraan cuaca, kemarau yang terjadi di Kalteng dimungkinkan hingga September 2011, dengan demikian perlu ada langkah untuk mengantisipasi terjadinya kabut asap agar tidak terjadi seperti tahun 2007 lalu.
"Pada 2007 lalu kabut asap di Kalimantan Tengah sangat pekat, bahkan untuk berjalan saja harus ada penunjuk di depannya, kalau tidak maka tabrakan hingga jatuh ke parit tidak bisa dihindari," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Brigjend Pol H Damianus Djakey, menegaskan, masyarakat diminta tidak membakar lahan sembarangan karena menganggu aktifitas ekonomi dan kesehatan.
?Kita berharap masyarakat tidak membakar lahan sembarangan karena dampaknya sangat dirasakan, bahkan dapat menganggu penerbangan,? tegasnya.
Kemudian, sambung Kapolda Kalteng, dalam hal ini ia telah memerintahkan Kapolres, Kapolsek se Kalteng untuk memberikan pengarahan dan bimbingan ke masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan. (*)
Padahal, kehadiran para gubernur dari manca negara itu, memiliki arti penting bagi Kalimantan Tengah.
"Kami berharap kabut asap yang terjadi saat ini bisa secepatnya diatasi dengan bantuan pemerintah pusat untuk membuat hujan buatan," ujarnya.
Dia katakan, berdasarkan perkiraan cuaca, kemarau yang terjadi di Kalteng dimungkinkan hingga September 2011, dengan demikian perlu ada langkah untuk mengantisipasi terjadinya kabut asap agar tidak terjadi seperti tahun 2007 lalu.
"Pada 2007 lalu kabut asap di Kalimantan Tengah sangat pekat, bahkan untuk berjalan saja harus ada penunjuk di depannya, kalau tidak maka tabrakan hingga jatuh ke parit tidak bisa dihindari," katanya.
Sebelumnya, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Tengah, Brigjend Pol H Damianus Djakey, menegaskan, masyarakat diminta tidak membakar lahan sembarangan karena menganggu aktifitas ekonomi dan kesehatan.
?Kita berharap masyarakat tidak membakar lahan sembarangan karena dampaknya sangat dirasakan, bahkan dapat menganggu penerbangan,? tegasnya.
Kemudian, sambung Kapolda Kalteng, dalam hal ini ia telah memerintahkan Kapolres, Kapolsek se Kalteng untuk memberikan pengarahan dan bimbingan ke masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: