Pemprov DKI dan PMI selenggarakan donor darah
28 Februari 2022 16:20 WIB
Tangkapan layar - Video saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyalurkan bingkisan kepada pedonor darah di SMP Hang Tuah 3, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (28/2/2022). ANTARA/Instagram/arizapatria
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyelenggarakan donor darah untuk menambah pasokan darah di rumah sakit di Ibu Kota.
Kegiatan ini melibatkan organisasi kemasyarakatan, yayasan dan sekolah. Bahkan mal dan pasar juga berpartisipasi dalam kegiatan donor darah itu.
"Kami bersama PMI terus melakukan sosialisasi dan menggalangkan agar jajaran pemprov dari wali kota sampai kelurahan, ormas, yayasan, sekolah, bahkan mal dan pasar kami minta untuk membantu donor darah untuk kepentingan masyarakat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin.
Saat ini, kata Riza, DKI Jakarta sangat perlu menambah pasokan darah di rumah sakit, terutama selama masa pandemi COVID-19.
"Kebutuhan darah itu 1.000 sampai 1.200 (kantong) untuk membantu tidak kurang dari 154 rumah sakit yang ada di Jakarta," kata Riza.
Baca juga: Wagub apresiasi masyarakat himpun Bulan Dana PMI capai Rp31,3 miliar
Namun dua tahun terakhir ini, masyarakat yang menjadi pedonor darah berkurang drastis hingga hanya mencapai 200-300 kantong per bulan.
Menurut Riza, berkurangnya pedonor darah adalah ketakutan masyarakat untuk keluar rumah karena berpotensi menularkan COVID-19, terutama saat berinteraksi dan berkerumun.
Karena itu, partisipasi seluruh komponen masyarakat dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan donor darah di lingkungan masing-masing supaya lebih mudah terjangkau oleh para pedonor yang ada di sekitarnya.
Partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk mengatur jaga jarak sehingga meminimalkan interaksi antarwarga serta mencegah kerumunan saat ada kegiatan donor darah.
"Tidak mungkin sendirian melakukan pembangunan Jakarta, membutuhkan dukungan partisipasi dari seluruh masyarakat, seluruh organ, elemen, komponen di seluruh wilayah Jakarta," kata Riza.
Baca juga: PMI gandeng Dukcapil DKI integrasi data NIK dan golongan darah warga
Salah satu gerakan nasional donor darah di DKI Jakarta diinisiasi oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di SMP Hang Tuah 3, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
PSHT adalah organisasi pencak silat yang berdiri sejak 1922 dan diresmikan namanya sejak tahun 1948 dengan anggota PSHT tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Menurut Ketua PSHT Cabang Jakarta Utara, Didik Sugiono, kegiatan donor darah itu memiliki target 150 kantong darah dan dilaksanakan secara serentak di setiap cabang PSHT di seluruh Indonesia.
Kegiatan donor darah itu berlangsung sekaligus dalam rangka memperingati satu abad PSHT dalam kontribusinya kepada kemanusiaan, terutama di masa pandemi.
Baca juga: Tempat tidur seluruh RS rujukan COVID-19 di Jakarta terisi 40 persen
Kegiatan ini melibatkan organisasi kemasyarakatan, yayasan dan sekolah. Bahkan mal dan pasar juga berpartisipasi dalam kegiatan donor darah itu.
"Kami bersama PMI terus melakukan sosialisasi dan menggalangkan agar jajaran pemprov dari wali kota sampai kelurahan, ormas, yayasan, sekolah, bahkan mal dan pasar kami minta untuk membantu donor darah untuk kepentingan masyarakat," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin.
Saat ini, kata Riza, DKI Jakarta sangat perlu menambah pasokan darah di rumah sakit, terutama selama masa pandemi COVID-19.
"Kebutuhan darah itu 1.000 sampai 1.200 (kantong) untuk membantu tidak kurang dari 154 rumah sakit yang ada di Jakarta," kata Riza.
Baca juga: Wagub apresiasi masyarakat himpun Bulan Dana PMI capai Rp31,3 miliar
Namun dua tahun terakhir ini, masyarakat yang menjadi pedonor darah berkurang drastis hingga hanya mencapai 200-300 kantong per bulan.
Menurut Riza, berkurangnya pedonor darah adalah ketakutan masyarakat untuk keluar rumah karena berpotensi menularkan COVID-19, terutama saat berinteraksi dan berkerumun.
Karena itu, partisipasi seluruh komponen masyarakat dibutuhkan untuk menyelenggarakan kegiatan donor darah di lingkungan masing-masing supaya lebih mudah terjangkau oleh para pedonor yang ada di sekitarnya.
Partisipasi masyarakat juga diperlukan untuk mengatur jaga jarak sehingga meminimalkan interaksi antarwarga serta mencegah kerumunan saat ada kegiatan donor darah.
"Tidak mungkin sendirian melakukan pembangunan Jakarta, membutuhkan dukungan partisipasi dari seluruh masyarakat, seluruh organ, elemen, komponen di seluruh wilayah Jakarta," kata Riza.
Baca juga: PMI gandeng Dukcapil DKI integrasi data NIK dan golongan darah warga
Salah satu gerakan nasional donor darah di DKI Jakarta diinisiasi oleh Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) di SMP Hang Tuah 3, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
PSHT adalah organisasi pencak silat yang berdiri sejak 1922 dan diresmikan namanya sejak tahun 1948 dengan anggota PSHT tersebar di seluruh Indonesia bahkan luar negeri.
Menurut Ketua PSHT Cabang Jakarta Utara, Didik Sugiono, kegiatan donor darah itu memiliki target 150 kantong darah dan dilaksanakan secara serentak di setiap cabang PSHT di seluruh Indonesia.
Kegiatan donor darah itu berlangsung sekaligus dalam rangka memperingati satu abad PSHT dalam kontribusinya kepada kemanusiaan, terutama di masa pandemi.
Baca juga: Tempat tidur seluruh RS rujukan COVID-19 di Jakarta terisi 40 persen
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022
Tags: