Gaddafi : meninggalkan kompleks kediaman "mundur taktis"
24 Agustus 2011 09:43 WIB
Pemimpin Libya Muammar Gaddafi berpidato dalam Sidang Umum PBB di Markas Besar PBB, New York, dalam foto arsip 23 September 2009 ini. Ledakan dan tembakan menggoncang Tripoli Sabtu (20/8) malam, usai pertempuran berhari-hari yang makin mendesak pemerintahan Muammar Gaddafi beserta pasukannya di ibukota Libya yang terkepung. Skala kerusuhan masih belum jelas, namun spekulasi telah meluas bahwa kepemimpinan Gaddafi selama 41 tahun akan segera berakhir. (FOTO ANTARA/REUTERS/Mike Segar/Files/ox/11.)
Tripoli (ANTARA News) - Pemimpin Libya Moamer Gaddafi mengatakan Rabu, dia telah meninggalkan kompleks kediamannya, yang direbut sebelumnya oleh para pejuang pemberontak, sebagai sebuah "langkah mundur taktis."
"Bab al-Azizya sudah tidak lagi berbentuk melainkan seonggok reruntuhan sesudah dihantam 64 rudal NATO dan kami mundur dari situ karena alasan-alasan taktis," katanya dalam pidato yang disiarkan website stasiun televisi yang dikepalai anaknya Seif al-Islam, lapor AFP.
Pidato tersebut yang juga dikutip oleh saluran pro-Gaddafi Al-Oruba muncul sesudah para pejuang pemberontak menyerbu kompleks kediaman yang tersebar luas namun tidak menemukan jejaknya atau siapa pun keluarganya.
Stasiun tersebut tidak mengindikasikan kemana dia telah pergi.
Pada saat bersamaan juru bicara Gaddafi Mussa Ibrahim mengatakan kepada saluran Arrai yang berbasis di Suriah bahwa lebih dari 6.500 "sukarelawan" telah tiba di Tripoli untuk berperang membela rezim tersebut dan menyerukan lebih banyak lagi.
"Para sukarelawan silakan datang ke Libya dan kami akan memberi anda senjata, amunisi dan pelatihan," katanya.
Ibrahim mengatakan pasukan Gaddafi telah menangkap sejumlah pemimpin pemberontak dan memperingatkan bahwa jika serangan NATO terus berlanjut "kami akan mengubah Libya menjadi lebih berkobar lagi dan kami mampu melindungi warga sipil dari genk-genk perang salib dan sekutunya." (ANT/K004)
"Bab al-Azizya sudah tidak lagi berbentuk melainkan seonggok reruntuhan sesudah dihantam 64 rudal NATO dan kami mundur dari situ karena alasan-alasan taktis," katanya dalam pidato yang disiarkan website stasiun televisi yang dikepalai anaknya Seif al-Islam, lapor AFP.
Pidato tersebut yang juga dikutip oleh saluran pro-Gaddafi Al-Oruba muncul sesudah para pejuang pemberontak menyerbu kompleks kediaman yang tersebar luas namun tidak menemukan jejaknya atau siapa pun keluarganya.
Stasiun tersebut tidak mengindikasikan kemana dia telah pergi.
Pada saat bersamaan juru bicara Gaddafi Mussa Ibrahim mengatakan kepada saluran Arrai yang berbasis di Suriah bahwa lebih dari 6.500 "sukarelawan" telah tiba di Tripoli untuk berperang membela rezim tersebut dan menyerukan lebih banyak lagi.
"Para sukarelawan silakan datang ke Libya dan kami akan memberi anda senjata, amunisi dan pelatihan," katanya.
Ibrahim mengatakan pasukan Gaddafi telah menangkap sejumlah pemimpin pemberontak dan memperingatkan bahwa jika serangan NATO terus berlanjut "kami akan mengubah Libya menjadi lebih berkobar lagi dan kami mampu melindungi warga sipil dari genk-genk perang salib dan sekutunya." (ANT/K004)
Penerjemah: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: