Jakarta (ANTARA) - Pemilik dan CEO dari SpaceX yaitu Elon Musk menyebut anak usahanya yaitu Starlink sebagai penyedia layanan akses satelit untuk jaringan komunikasi memastikan akses layanannya aktif di Ukraina dan menyokong jaringan internet yang sebelumnya terganggu akibat invasi Rusia.

"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina. Lebih banyak terminal dalam perjalanan," kata Elon Musk dalam cuitannya di akun twitter-nya dikutip dari Reuters, Senin.

Cuitan tersebut merupakan balasan untuk salah seorang pejabat dari Ukraina yang meminta dukungan dari perusahaan teknologinya itu dan menyediakan stasiun Starlink kepada negara yang tengah berkonflik dengan Rusia itu.

Baca juga: Tesla naikan harga software Full Self Driving seharga Rp171,8 juta

Permintaan itu dikirimkan langsung oleh Wakil Perdana Menteri Ukraina Mykhailo Fedorov melalui akun twitternya @FedorovMykhailo.

Wakil Perdana Menteri Ukraina itu juga secara aktif di twitternya menggambarkan langkah- langkah Pemerintah Ukraina kepada penyedia layanan digital untuk membantu mereka menutup akses Rusia di lini ruang digital.

Mulai dari Meta, penyedia layanan NFT dan aset kripto, hingga YouTube ikut disematkan dalam cuitan- cuitan Mykhailo dalam hal penutupan akses komunikasi dan pendanaan ke Rusia.

Akibat invasi yang dilakukan Rusia, konektivitas internet juga menjadi salah satu korban dalam konflik tersebut.

Terkhusus di bagian selatan dan timur Ukraina yang menjadi lokasi konflik paling sengit, internet sudah sangat sulit untuk diakses masyarakat.

Kehadiran teknologi satelit dalam jaringan komunikasi internet meski sangat mahal namun sangat berharga karena dapat menyediakan internet bagi orang-orang yang tinggal di pedesaan atau tempat-tempat yang sulit dijangkau terutama ketika kabel serat optik dan menara seluler tidak dapat dijangkau.

Teknologi ini juga dapat menjadi penyelamat yang penting ketika badai atau bencana alam lainnya mengganggu komunikasi.

Terhitung sejak 15 Januari 2022, Elon Musk menyebut SpaceX memiliki 1.469 satelit Starlink yang aktif dan 272 satelit segera bergerak ke orbit operasional.

Dengan demikian tak heran jika Ukraina meminta bantuan untuk SpaceX bisa ikut berpartisipasi dalam hal menyiapkan jaringan komunikasi yang terputus di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

Baca juga: Virgin Galactic buka kembali penjualan wisata ke luar angkasa

Baca juga: Musk sumbang lebih 5,7 miliar dolar saham Tesla untuk amal di November

Baca juga: NASA khawatir rencana ekspansi satelit SpaceX ganggu observasi