Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang jatuh dalam perdagangan fluktuatif pada perdagangan sesi pagi Senin, karena investor khawatir tentang dampak ekonomi dari sanksi keras yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) merosot 0,35 persen menjadi diperdagangkan di 26.381,23 poin pada pukul 02.07 GMT, setelah jatuh sebanyak 0,8 persen pada awal sesi. Indeks Topix yang lebih luas turun 0,09 persen menjadi diperdagangkan di 1.874,46 poin.

Amerika Serikat dan sekutunya pada Sabtu (26/2/2022) bergerak untuk memblokir akses bank-bank Rusia tertentu ke sistem pembayaran internasional SWIFT sebagai hukuman lebih lanjut terhadap Moskow karena melanjutkan serangan militernya terhadap Ukraina.

"Awalnya investor bereaksi terhadap berita tentang sanksi yang lebih ketat terhadap Rusia dan itu mengirim saham secara signifikan lebih rendah, tetapi segera mereka tenang dan bahkan menjadi berhati-hati tentang aksi jual," kata Shoichi Arisawa, manajer umum departemen penelitian investasi di IwaiCosmo Securities.

"Kerugian di pasar menyempit karena investor menunggu beberapa perkembangan positif dari negosiasi antara kedua negara. Penurunan kontrak berjangka AS terbatas, sehingga juga memberikan kenyamanan bagi investor."

Kantor presiden Ukraina mengatakan negosiasi dengan Moskow tanpa prasyarat akan diadakan di perbatasan Belarusia-Ukraina. Kantor berita Rusia Tass pada Minggu (27/2/2022) mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan pembicaraan akan dimulai pada Senin pagi.

Saham terkait chip menyeret Nikkei paling banyak, dengan Tokyo Electron dan Advantest masing-masing turun 0,95 persen dan 1,95 persen.

Pembuat rokok Japan Tobacco yang termasuk di antara perusahaan yang menutup pabrik di Ukraina minggu lalu, kehilangan 2,64 persen.

Pemilik jaringan toko pakaian Uniqlo, Fast Retailing mengangkat Nikkei paling banyak, menguat 0,1 persen. Produsen AC Daikin Industries meningkat 0,84 persen.

Investor teknologi SoftBank Group menghapus kerugiannya menjadi naik tipis 0,3 persen, sementara perusahaan eksplorasi minyak Inpex terangkat 2,08 persen karena harga minyak melonjak.

Baca juga: Dolar jatuh, investor pantau sanksi terhadap Rusia dan data inflasi AS
Baca juga: Harga minyak melonjak dan rubel jatuh saat risiko krisis Ukraina naik
Baca juga: Yuan menguat 124 basis poin, menjadi 6,3222 terhadap dolar