Pemerintah Jepang dan BOJ bertemu, dampak krisis Ukraina meluas
28 Februari 2022 08:56 WIB
Foto Dokumen: Wakil menteri keuangan Jepang untuk urusan internasional, Masato Kanda, berpose untuk foto selama wawancara dengan Reuters di Kementerian Keuangan di Tokyo, Jepang 31 Januari 2022. ANTARA/REUTERS/Issei Kato
Tokyo (ANTARA) - Pemerintah dan eksekutif bank sentral Jepang (BOJ) akan bertemu pada Senin untuk membahas perkembangan pasar pada pertemuan pertama dalam kira-kira satu tahun, karena dampak keuangan dari invasi Rusia ke Ukraina makin meluas.
Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional yang mengawasi kebijakan mata uang Jepang, akan bertemu dengan rekan-rekannya di bank sentral Jepang dan Badan Layanan Keuangan pada pukul 11 pagi (02.00 GMT), kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kanda akan berbicara kepada wartawan setelah menghadiri pertemuan tersebut, kata pernyataan itu.
Baca juga: Bank Dunia siapkan opsi dukung Ukraina atas dampak ekonomi konflik
Pertemuan trilateral biasanya diadakan pada saat tekanan pasar untuk mengomunikasikan pandangan atau kekhawatiran pembuat kebijakan atas volatilitas saham atau nilai tukar. Pertemuan terakhir dilakukan pada Januari tahun lalu.
Mata uang safe-haven dolar dan yen dalam permintaan pada perdagangan Senin setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk memblokir beberapa bank dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Baca juga: Saham Jepang anjlok, tertekan memanasnya krisis Ukraina
Masato Kanda, Wakil Menteri Keuangan untuk urusan internasional yang mengawasi kebijakan mata uang Jepang, akan bertemu dengan rekan-rekannya di bank sentral Jepang dan Badan Layanan Keuangan pada pukul 11 pagi (02.00 GMT), kata lembaga tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kanda akan berbicara kepada wartawan setelah menghadiri pertemuan tersebut, kata pernyataan itu.
Baca juga: Bank Dunia siapkan opsi dukung Ukraina atas dampak ekonomi konflik
Pertemuan trilateral biasanya diadakan pada saat tekanan pasar untuk mengomunikasikan pandangan atau kekhawatiran pembuat kebijakan atas volatilitas saham atau nilai tukar. Pertemuan terakhir dilakukan pada Januari tahun lalu.
Mata uang safe-haven dolar dan yen dalam permintaan pada perdagangan Senin setelah negara-negara Barat memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, termasuk memblokir beberapa bank dari sistem pembayaran internasional SWIFT.
Baca juga: Saham Jepang anjlok, tertekan memanasnya krisis Ukraina
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: