Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, menyatakan bahwa persiapan mudik untuk menghadapi Idul Fitri 1432 Hijriyah yang dilakukan pemerintah hingga saat ini sudah cukup baik.

"Persiapan mudik kemarin sudah dilakukan, secara umum sudah siap, infrastruktur yang disiapkan kali ini jauh lebih baik dari tahun kemarin, sarana cukup baik, bahkan angkutan yang disediakan diperkirakan melebihi kapasitas yang akan mudik," katanya di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Rabu.

Menurut dia, peningkatan arus mudik tahun ini sudah diantisipasi oleh pemerintah dengan berbagai upaya, contohnya Kepolisian Negara RI (Polri) memberikan fasilitas kapal bagi pemudik yang menggunakan sepeda motor.

"Kami apresiasi langkah Polri tersebut, karena dengan memberikan fasilitas kapal untuk sepeda motor dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan saat mudik lebaran," katanya.

Selain mengenai kesiapan mudik, Hatta juga mengatakan bahwa stok atau ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama musim Lebaran 2011.

"Persediaan BBM sekarang cukup untuk 20 hingga 22 hari, artinya setelah Lebaran pun stok masih cukup," ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat bahwa stok bahan bakar minyak (BBM) nasional untuk status 21 Agustus 2011 adalah sebanyak 20,91 hari, artinya pada tingkat ini dapat dikatakan normal.

Perkiraan stok BBM nasional pada periode Idul Fitri (15 Agustus - 15 September 2011) pada dasarnya masih dalam kondisi Aman, dengan rata-rata stok pada periode tersebut yaitu Premium 18,6 hari; minyak tanah 77, 7 hari dan solar 20,4 hari.

Stok elpiji nasional status 21 Agustus 2011 sebesar 172,668 Metrik Ton yang terdiri dari stok di Kilang, depot, kapal, Floating Storage Offloading (FSO) dan Tanjung Uban.

Dengan konsumsi elpiji sebesar 14.118 metrik ton, sehingga ketahanan stok elpiji nasional, yaitu sebanyak 12,23 hari atau aman untuk periode 15 Agustus hingga 15 September 2011.

Untuk meningkatkann stok elpiji, Pertamina meningkatkan impor dari normal 3 kargo per bulan menjadi 6 kargo per bulan (per kargo 44.000 metrik ton) selama masa Idul Fitri 1432 H. (*)