Beijing (ANTARA) - Laba bersih raksasa e-dagang China Alibaba Group mengalami penurunan sebesar 75 persen menjadi 3 miliar dolar AS (sekitar Rp43 triliun) pada kuartal terakhir 2021.

Penurunan tersebut lebih buruk dari perkiraan sebelumnya yang hanya turun 60 persen, menurut laporan keuangan Alibaba.

Penurunan laba bersih tersebut disebabkan oleh meningkatnya persaingan perusahaan berbasis internet di China dan makin ketatnya regulasi pada sektor ekonomi digital, media setempat melaporkan pada Minggu.

Sepanjang 2021, total pendapatan perusahaan e-dagang yang didirikan oleh Jack Ma tersebut mencapai 38,06 miliar dolar AS (sekitar Rp545,56 triliun).

Namun sepanjang kuartal terakhir 2021, bisnis retail daring di China telah mencapai 26 miliar dolar AS (sekitar Rp372,69 triliun) atau naik tujuh persen.

Baca juga: Alibaba hadirkan "influencer virtual" di Olimpiade musim dingin 2022
Baca juga: Alibaba digitalkan Olimpiade Musim Dingin Beijing lewat Cloud ME
Baca juga: Tencent, Alibaba, Bilibili dikenai denda antimonopoli