Sandiaga: ASN Kemenparekraf harus jaga nama baik pariwisata Indonesia
27 Februari 2022 11:35 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam acara “Discussion of Human Resources: Core Values and Employer Branding ASN” secara virtual, Jakarta, Jumat (25/2/2022). ANTARA/HO-Kemenparekraf.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup kementeriannya harus mengambil andil dalam menjaga nama baik pariwisata Indonesia dan mengharumkan nama bangsa.
"Maka kalau ada mafia karantina, mafia visa, ini buat saya adalah suatu hal yang sangat mencoreng muka pariwisata dan kita harus bergerak cepat," katanya ketika mengikuti sebuah diskusi sebagaimana dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu.
Sandiaga menyampaikan bahwa citra pariwisata Indonesia akan luntur dalam sekejap jika terdapat oknum tertentu yang mengambil kepentingan pribadi dalam pelbagai kegiatan di sektor tersebut.
Karena itu, Sandiaga menyatakan setiap pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif patut memiliki nilai-nilai utama (core values) berAKHLAK yang berorientasi terhadap pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif sebagai pedoman dalam berperilaku maupun bekerja.
Selain nilai dasar berAKHLAK, seluruh ASN juga wajib memiliki employer branding Bangga Melayani Bangsa sebagai upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Begitu pula dengan budaya kerja yang dibangun Kemenparekraf, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas (4AS).
Lalu gerak cepat/gercep, gerak bersama/geber, dan garap semua potensi lapangan kerja/gaspol (3G). Serta kerja tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu (3T).
"Melalui kegiatan ini harapannya kita bersama jaga Indonesia, kita pulihkan ekonomi dan buka peluang kerja seluas-luasnya," kata Menparekraf.
Ia mengingatkan, bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat lekat dengan citra sebuah daerah. “Citra bangsa yang baik tentu akan dibangun oleh masyarakat dan pemerintah yang berkualitas,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga Uno sambut Indometa promosikan sektor parekraf lewat NFT
Baca juga: Menparekraf tindaklanjuti rencana penerapan Visa on Arrival di Bali
Baca juga: Menparekraf: G20 harus berdampak langsung perekonomian masyarakat
"Maka kalau ada mafia karantina, mafia visa, ini buat saya adalah suatu hal yang sangat mencoreng muka pariwisata dan kita harus bergerak cepat," katanya ketika mengikuti sebuah diskusi sebagaimana dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu.
Sandiaga menyampaikan bahwa citra pariwisata Indonesia akan luntur dalam sekejap jika terdapat oknum tertentu yang mengambil kepentingan pribadi dalam pelbagai kegiatan di sektor tersebut.
Karena itu, Sandiaga menyatakan setiap pegawai di lingkungan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif patut memiliki nilai-nilai utama (core values) berAKHLAK yang berorientasi terhadap pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif sebagai pedoman dalam berperilaku maupun bekerja.
Selain nilai dasar berAKHLAK, seluruh ASN juga wajib memiliki employer branding Bangga Melayani Bangsa sebagai upaya memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.
Begitu pula dengan budaya kerja yang dibangun Kemenparekraf, yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas (4AS).
Lalu gerak cepat/gercep, gerak bersama/geber, dan garap semua potensi lapangan kerja/gaspol (3G). Serta kerja tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu (3T).
"Melalui kegiatan ini harapannya kita bersama jaga Indonesia, kita pulihkan ekonomi dan buka peluang kerja seluas-luasnya," kata Menparekraf.
Ia mengingatkan, bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sangat lekat dengan citra sebuah daerah. “Citra bangsa yang baik tentu akan dibangun oleh masyarakat dan pemerintah yang berkualitas,” ujar Sandiaga.
Baca juga: Sandiaga Uno sambut Indometa promosikan sektor parekraf lewat NFT
Baca juga: Menparekraf tindaklanjuti rencana penerapan Visa on Arrival di Bali
Baca juga: Menparekraf: G20 harus berdampak langsung perekonomian masyarakat
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022
Tags: