Jakarta (ANTARA News) - Harga patokan minyak mentah di London turun pada Senin waktu setempat, namun di New York justru naik karena pedagang bergerak cepat mencerna peristiwa di Libya dan kejatuhan penguasa lama Muamar Kaddafi.
Di London, minyak mentah laut utara untuk pengiriman Oktober turun 26 sen berada pada 108,36 dolar per barel.
Pada satu titik di siang hari, tenggelam menyentuh level terendah 105,15 dolar karena penguasaan Tripoli oleh pemberontak meningkatkan harapan bahwa Libya bisa menyelesaikan enam bulan konflik dan bisa kembali mengekspor minyak.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September menguat 1,86 dolar ditutup pada 84,12 dolar per barel, dikaitkan dengan kecukupan persediaan AS.
"Pasar tampaknya optimistis bahwa Libya bisa segera stabil dan mungkin kita bisa melihat meningkatan produksi minyak lebih cepat," kata Phil Flynn, seorang analis PTGBest Research.
Sebelum konflik kekerasan meletus pada Februari, negara-negara Afrika Utara memproduksi sekitar 1,6 juta barel per hari, tetapi sejak itu melambat seperti "tetesan", pengetatan pasokan minyak global.
Pertempuran berkecamuk pada Senin di dekat komplek Kaddafi di Tripoli dan bagian lain kota, kata saksi, sehari setelah pemberontak menyerbu jantung ibukota.
Harga minyak mentah sangat dipengaruhi oleh pergeseran produksi minyak Libya--yang sebagian besar diekspor ke Eropa--sementara di New York lebih terkait ke pasar AS dan persediaan berlimpah di negara-negara midwest.
Harga minyak WTI naik di New York pada Senin ditengah harapan bahwa Federal Reserve AS mungkin mengungkap langkah-langkah stimulus baru yang bertujuan meningkatkan ekonomi AS, kata Bart Melek, seorang analis minyak dari TD Securities.
"Minyakj adalah manfaat dari harapan bahwa Federal Reserve akan mengambil tindakan untuk memagari pasar," kata Melek.
Analis lain mengaitkan dengan dampak potensial dari Badai Irene yang dapat mempengaruhi produksi minyak dan gas AS di Teluk Meksiko, demikian dikutip dari AFP.
(S026/B010)
Harga minyak mix setelah Libya dikuasi pemberontak
23 Agustus 2011 03:08 WIB
Ilustrasi (ANTARANews/Ardika)
Penerjemah: Suryanto
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Tags: