Kendari (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat ekonomi daerah setempat mengalami pertumbuhan yang normal mencapai 7,66 persen.

"Pada Triwulan IV 2021, perekonomian Sulawesi Tenggara tumbuh sebesar 7,66 persen (yoy)," kata Pelaksana Tugas Kepala Kantor BI Perwakilan Sultra Doni Septadijaya, di Kendari, Sabtu.

Dia menyampaikan, capaian itu meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,18 persen (yoy) dan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,02 persen (yoy).

Sementara, dari sisi penawaran, peningkatan laju pertumbuhan tersebut didorong oleh akselerasi kinerja lapangan usaha konstruksi dan perdagangan selaras dengan pembangunan proyek swasta dan pemerintah.

"Di sisi permintaan, akselerasi pertumbuhan ekonomi Sultra pada Triwulan IV 2021 didorong oleh peningkatan investasi terutama yang dilakukan oleh industri pengolahan," ujar Doni.

Selain itu, membaiknya konsumsi rumah tangga selaras dengan peningkatan daya beli dan mobilitas masyarakat juga sebagai faktor pertumbuhan ekonomi Sultra.

Doni menambahkan, pertumbuhan ekonomi Sultra saat ini sama dengan pertumbuhan ekonomi sebelum adanya wabah pandemi COVID-19 yang merebak di seluruh dunia termasuk di provinsi tersebut.

"Jadi kita berdoa bersama-sama pertumbuhan ini dapat dijaga dengan konsisten dan kita benar-benar bisa keluar dari pandemi COVID-19," ujar Doni.

Sementara itu, inflasi pada Januari 2022 tercatat sebesar 0,48 persen (mtm) mengalami penurunan dibandingkan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,23 persen (mtm) dan lebih rendah dibandingkan inflasi nasional yang tercatat sebesar 0,56 persen (mtm).
Baca juga: BI targetkan Sultra jadi ekosistem ekonomi keuangan digital pada 2025
Baca juga: Debitur ajukan keringan cicilan di Sultra capai Rp4,12 triliun