PT Pertamina segera operasi pasar LPG
22 Agustus 2011 22:03 WIB
Pekerja membawa Elpiji 50 kg di salah satu agen di Jakarta Barat, Senin (4/7). PT Pertamina akan menaikkan harga jual elpiji ukuran 50 kg sebesar 10% mulai minggu kedua Juli 2011, untuk menekan kerugian yang diderita oleh Pertamina. (ANTARA/M Agung Rajasa)
Palembang (ANTARA News) - PT Pertamina UPMS II Palembang di Sumatera Selatan segera melaksanakan operasi pasar menjelang lebaran, khusus untuk LPG (liquid petroleum gas/elpiji) isi 12 kilogram.
External Relation Pertamina UPMS II, Roberth MVD, di Palembang usai rapat membahas kelangkaan elpiji di kantor Pemprov Sumsel, di Palembang, Senin, mengatakan PT Pertamina akan melakukan operasi pasar elpiji 12 kilogram pada Kamis (25/8) di sejumlah lokasi.
Sebanyak 2.400 tabung gas 12 kilogram disiapkan untuk operasi pasar tersebut, kata dia.
Menurut dia, operasi pasar tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 12 kilogram.
Apalagi setiap menjelang lebaran, kebutuhan elpiji meningkat signifikan, sehingga mesti dilakukan persediaan ekstra, kata Roberth pula.
Ia menyatakan, kelangkaan elpiji yang selama ini dirasakan masyarakat terjadi akibat pembatasan penjualan gas 12 kilogram.
Sasaran konsumsi gas 12 kilogram adalah rumah tangga menengah ke atas, tetapi diketahui digunakan industri, seperti usaha katering dan perhotelan, kata dia lagi.
Dia menjelaskan, untuk Palembang dipasok 252 tabung elpiji setiap bulan.
Pengendalian elpiji 12 kilogram telah dilaksanakan sejak Mei, tetapi selama Ramadhan ini pasokan kembali normal, ujar dia.
Sekretaris Himpunan Swatsa Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) DPD II Sumbagsel, Nina Hikmah mengatakan, sebenarnya kalau didistribusikan sesuai aturan, kebutuhan elpiji di Sumsel akan mencukupi.
"Hanya saja sering terjadi keterlambatan pengiriman pasokan gas, sehingga membuat agen terkendala memenuhi permintaan konsumen," kata dia.
Dia menambahkan, gas isi 12 kilogram tersebut kini mulai dijual dengan normal, setelah masyarakat bisa membeli langsung ke agen.
Perlu mempercepat proses pengisian elpiji di stasiun pengelolaan bluk elpiji yang diharapkan menjadi solusi bagi ketersediaan elpiji 12 kg, kata dia pula. (ANT037/M033/K004)
External Relation Pertamina UPMS II, Roberth MVD, di Palembang usai rapat membahas kelangkaan elpiji di kantor Pemprov Sumsel, di Palembang, Senin, mengatakan PT Pertamina akan melakukan operasi pasar elpiji 12 kilogram pada Kamis (25/8) di sejumlah lokasi.
Sebanyak 2.400 tabung gas 12 kilogram disiapkan untuk operasi pasar tersebut, kata dia.
Menurut dia, operasi pasar tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 12 kilogram.
Apalagi setiap menjelang lebaran, kebutuhan elpiji meningkat signifikan, sehingga mesti dilakukan persediaan ekstra, kata Roberth pula.
Ia menyatakan, kelangkaan elpiji yang selama ini dirasakan masyarakat terjadi akibat pembatasan penjualan gas 12 kilogram.
Sasaran konsumsi gas 12 kilogram adalah rumah tangga menengah ke atas, tetapi diketahui digunakan industri, seperti usaha katering dan perhotelan, kata dia lagi.
Dia menjelaskan, untuk Palembang dipasok 252 tabung elpiji setiap bulan.
Pengendalian elpiji 12 kilogram telah dilaksanakan sejak Mei, tetapi selama Ramadhan ini pasokan kembali normal, ujar dia.
Sekretaris Himpunan Swatsa Nasional Minyak dan Gas (Hiswanamigas) DPD II Sumbagsel, Nina Hikmah mengatakan, sebenarnya kalau didistribusikan sesuai aturan, kebutuhan elpiji di Sumsel akan mencukupi.
"Hanya saja sering terjadi keterlambatan pengiriman pasokan gas, sehingga membuat agen terkendala memenuhi permintaan konsumen," kata dia.
Dia menambahkan, gas isi 12 kilogram tersebut kini mulai dijual dengan normal, setelah masyarakat bisa membeli langsung ke agen.
Perlu mempercepat proses pengisian elpiji di stasiun pengelolaan bluk elpiji yang diharapkan menjadi solusi bagi ketersediaan elpiji 12 kg, kata dia pula. (ANT037/M033/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: