Jakarta (ANTARA) - Sejumlah laboratorium uji keliling yang dinamai "Falcon" (Elang) dan dibangun dengan dukungan China telah dioperasikan pada Jumat (25/2) di Kowloon, Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong, untuk melakukan tes COVID-19 massal.

Laboratorium sementara tersebut terdiri dari lima ruangan dengan struktur yang ditumpu udara (air-inflated) di setiap unitnya dan dapat menangani 80.000 sampel uji per hari. Laboratorium itu didukung oleh Guangzhou KingMed Diagnostics Group Co., Ltd., yang saat ini menjalankan dua laboratorium Falcon di Hong Kong.

Pihak perusahaan mengatakan akan terus mengirim personel tambahan guna mendukung Hong Kong sesuai dengan kebijakan pencegahan epidemi yang relevan dari pemerintah SAR Hong Kong, dan memberikan dukungan teknologi penuh untuk tes COVID-19 universal Hong Kong.

Kepala Eksekutif SAR Hong Kong Carrie Lam sebelumnya pada pekan ini mengatakan Hong Kong akan menggelar tes wajib massal pada Maret untuk memerangi wabah terbaru COVID-19, dengan mengharuskan semua penduduk Hong Kong menjalani tes asam nukleat sebanyak tiga kali.

Berbagai sektor di Hong Kong telah menyuarakan dukungan mereka untuk pengujian tersebut, dan yakin bahwa langkah itu akan membantu mengendalikan pandemi dan mengembalikan masyarakat ke keadaan normal.

Hong Kong melaporkan 10.010 kasus baru COVID-19 dan 47 kematian pada Jumat, menurut data resmi.