Jakarta (ANTARA News) - Masyarakat pemilik kendaraan roda dua yang hendak digunakan untuk bersilaturahmi dengan keluarga saat lebaran diimbau untuk menggunakan moda reguler seperti kapal laut, kereta api dengan memakai fasilitas pengangkutan motor di moda reguler tersebut sehingga dapat menekan angka kecelakaan motor di jalan raya.

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Freddy Numberi di Kantor Presiden Jakarta, Senin, menjelaskan sikap pemerintah terkait upaya menekan kecelakaan kendaraan roda dua di Jalan Raya pada musim mudik lebaran 2011.

"Imbauan agar diangkut oleh sarana yang ada, kan pulang bersama-sama begitu turun silahkan. Toh kita bisa mengangkut 5000 orang dan sudah makan gratis (fasilitas makan-red). Jadi sore buka puasa di kapal sudah disediakan. Saur juga begitu. Misalkan begitu sampai pelabuhan Tanjung Mas jam 6 atau jam 7 pagi dia bisa langsung turun dengan motor dan langsung ke desa masing-masing. Kan jaraknya lebih dekat, memperpendek jarak ini diharapkan tidak ada kecelakaan dan tetap bisa mudik dengan motor beserta keluarga tetapi angka kecelakaan dijalan tidak terjadi," kata Menhub.

Ia menjelaskan pihaknya sudah memerintahkan penambahan jumlah kapal terutama di Pelabuhan penyeberangan yang intesitasnya angkutnya sangat tinggi seperti di Merak-Bakauheni.

Selain mencermati kesemalatan kendaraan dan menekan angka kecelakaan saat mudik, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pekerjaan Umum juga sudah menempatkan sejumlah alat berat pada jalur mudik yang memiliki titik-titik rawan longsor.

"Karena memang kita khawatir ada longsor. Bila terjadi longsor di titik itu disiapkan alat berat oleh PU. Jika terjadi longsor itu bisa membantu. Kemudian daerah yang ada jembatan timbang H-4 tidak dipakai lagi dan dijadikan rest area dan termasuk kawasan pompa bensin," paparnya. (P008)