Menkominfo minta masyarakat jangan lengah dan tetap jaga prokes
25 Februari 2022 21:50 WIB
Tangkapan layar - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate saat konferensi pers virtual kesiapan infrastruktur telekomunikasi menjelang gelaran MotoGP 2022 Mandalika, Selasa (15/2/2022). ANTARA/HO-Kemkominfo/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G.Plate meminta masyarakat untuk tidak lengah dan tetap menjaga protokol kesehatan karena virus penyebab COVID-19 masih mengintai.
Kepatuhan protokol kesehatan masyarakat menjadi kunci agar aktivitas sehari-hari dapat tetap berjalan dengan lancar.
"Kasus aktif COVID-19 masih meningkat meski tingkat kesembuhan juga tinggi. Kita masih harus selalu waspada dan jangan anggap remeh,” ujar dalam siaran persnya, Jumat.
Tercatat pada Kamis (24/2), terdapat penambahan 57.426 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir dan masih terbilang tinggi.
Untuk itu, Johnny mengingatkan masyarakat untuk tetap mempertahankan kebiasaan mengenakan masker dengan benar, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak, menghindari kerumunan.
Baca juga: Kominfo ingatkan masyarakat patuhi protokol kesehatan
“Terlebih, hindari membuka masker di ruang publik di tengah banyak orang,” tegasnya.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 terhitung sejak 20 Februari 2022, tingkat kepatuhan masyarakat untuk memakai masker adalah 92,58 persen sementara sekitar 7,4 persen warga tidak patuh memakai masker.
Restoran masih tetap menjadi tempat yang paling tidak patuh memakai memakai masker, dilanjutkan dengan rumah dan tempat olahraga.
Sedangkan tingkat kepatuhan menghindari kerumunan, berada di angka 90,57 persen. Itu berarti sekitar 9,4 persen masyarakat tidak patuh dalam menghindari kerumunan.
Restoran dan tempat olahraga menjadi tempat dengan tingkat ketidakpatuhan tertinggi dalam hal menghindari kerumunan.
Baca juga: Masyarakat diimbau segera ambil vaksin booster bila sudah terdaftar
Walaupun tingkat kepatuhan cukup baik, pemerintah tidak pernah bosan mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan, serta meminta setiap pihak saling mengingatkan guna perlindungan
bersama.
Terlebih di tengah kenaikan kasus konfirmasi yang masih tinggi seperti saat ini, budaya prokes harus tetap ditegakkan, berdampingan dengan ketaatan pada aturan PPKM di wilayah masing-masing.
“Yang terpenting saat ini adalah kita terus beradaptasi, terapkan protokol kesehatan, patuhi pembatasan kegiatan, namun tetap hidup produktif dan menjaga sistem kesehatan. Kemudian, segera vaksinasi. Lakukan booster bagi yang sudah mendapatkan kesempatan,” ujar Johnny.
Johnny meminta masyarakat tidak ragu untuk menerima vaksin COVID-19 karena vaksin itu terbukti aman serta statistik menunjukkan lebih dari 190 juta rakyat Indonesia yang mendapatkan vaksin dosis pertama.
Vaksin mampu mengurangi risiko sakit berat ketika terinfeksi COVID-19, apapun jenis virus SARS-CoV-2-nya.
Tidak hanya vaksin dosis 1 dan 2, masyarakat juga diminta bisa mengambil dosis ketiga atau booster agar imunitasnya bisa semakin meningkat.
Baca juga: Peran masyarakat sangat dibutuhkan berantas hoaks COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Menkominfo imbau pembatasan WFO
Baca juga: Pemerintah genjot vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Kepatuhan protokol kesehatan masyarakat menjadi kunci agar aktivitas sehari-hari dapat tetap berjalan dengan lancar.
"Kasus aktif COVID-19 masih meningkat meski tingkat kesembuhan juga tinggi. Kita masih harus selalu waspada dan jangan anggap remeh,” ujar dalam siaran persnya, Jumat.
Tercatat pada Kamis (24/2), terdapat penambahan 57.426 kasus baru COVID-19 dalam 24 jam terakhir dan masih terbilang tinggi.
Untuk itu, Johnny mengingatkan masyarakat untuk tetap mempertahankan kebiasaan mengenakan masker dengan benar, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak, menghindari kerumunan.
Baca juga: Kominfo ingatkan masyarakat patuhi protokol kesehatan
“Terlebih, hindari membuka masker di ruang publik di tengah banyak orang,” tegasnya.
Menurut data Satgas Penanganan COVID-19 terhitung sejak 20 Februari 2022, tingkat kepatuhan masyarakat untuk memakai masker adalah 92,58 persen sementara sekitar 7,4 persen warga tidak patuh memakai masker.
Restoran masih tetap menjadi tempat yang paling tidak patuh memakai memakai masker, dilanjutkan dengan rumah dan tempat olahraga.
Sedangkan tingkat kepatuhan menghindari kerumunan, berada di angka 90,57 persen. Itu berarti sekitar 9,4 persen masyarakat tidak patuh dalam menghindari kerumunan.
Restoran dan tempat olahraga menjadi tempat dengan tingkat ketidakpatuhan tertinggi dalam hal menghindari kerumunan.
Baca juga: Masyarakat diimbau segera ambil vaksin booster bila sudah terdaftar
Walaupun tingkat kepatuhan cukup baik, pemerintah tidak pernah bosan mengajak masyarakat disiplin protokol kesehatan, serta meminta setiap pihak saling mengingatkan guna perlindungan
bersama.
Terlebih di tengah kenaikan kasus konfirmasi yang masih tinggi seperti saat ini, budaya prokes harus tetap ditegakkan, berdampingan dengan ketaatan pada aturan PPKM di wilayah masing-masing.
“Yang terpenting saat ini adalah kita terus beradaptasi, terapkan protokol kesehatan, patuhi pembatasan kegiatan, namun tetap hidup produktif dan menjaga sistem kesehatan. Kemudian, segera vaksinasi. Lakukan booster bagi yang sudah mendapatkan kesempatan,” ujar Johnny.
Johnny meminta masyarakat tidak ragu untuk menerima vaksin COVID-19 karena vaksin itu terbukti aman serta statistik menunjukkan lebih dari 190 juta rakyat Indonesia yang mendapatkan vaksin dosis pertama.
Vaksin mampu mengurangi risiko sakit berat ketika terinfeksi COVID-19, apapun jenis virus SARS-CoV-2-nya.
Tidak hanya vaksin dosis 1 dan 2, masyarakat juga diminta bisa mengambil dosis ketiga atau booster agar imunitasnya bisa semakin meningkat.
Baca juga: Peran masyarakat sangat dibutuhkan berantas hoaks COVID-19
Baca juga: Kasus COVID-19 meningkat, Menkominfo imbau pembatasan WFO
Baca juga: Pemerintah genjot vaksinasi COVID-19 untuk lansia
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: