Jakarta (ANTARA) - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto berharap Pusat Studi Group of Twenty (G20) yang dibuka di Universitas Pelita Harapan (UPH) dapat menjadi pusat penelitian penanganan isu-isu global.

“Pusat Studi G20 di UPH ini diharapkan dapat menjadi pusat studi berbasis universitas pertama di Indonesia maupun di kawasan Asia Tenggara. Melalui pusat studi ini dapat menghasilkan penelitian-penelitian baru tentang studi geo politik dan geo ekonomi pasca-COVID-19 nanti,” ujar Airlangga pada peresmian Pusat Studi G20 yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Airlangga berharap pusat studi itu dapat melibatkan dan menghadirkan para ahli global untuk mendukung Presidensi G20 Indonesia.

Baca juga: UPH dan Kemenko Perekonomian luncurkan Pusat Studi G20

Pusat Studi yang akan dijalankan selama lima tahun itu fokus menjadi Knowledge Hub G20 pertama di Asia Tenggara yang berkontribusi untuk membantu panitia nasional G20 dalam hal riset, inovasi, penyediaan pakar, dan masukan dari sisi akademik.

Rektor UPH, Dr Jonathan L Parapak mengatakan pusat studi itu menjadi komitmen UPH untuk terus berkontribusi aktif bagi kemajuan bangsa.

“Pusat Studi G20 di UPH merupakan bentuk kontribusi produktif UPH kepada komunitas akademis juga pemerintah untuk aktif memberikan masukan yang bermanfaat terhadap panitia nasional Presidensi G20 sekaligus meningkatkan kerja sama multilateral. Saya bersyukur UPH mendapat kepercayaan ini, dan UPH akan berperan maksimal dalam memenuhi tujuan Pusat Studi G20 sebagai Knowledge Hub G20 pertama di Asia Tenggara,” kata Jonathan.

Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Pelita Harapan, Stephanie Riady BA MEd mengatakan pihaknya memiliki komitmen untuk siap berperan maksimal mendukung kesuksesan Pemerintah Indonesia dalam penyelenggaraan Presidensi G20.

Baca juga: Menlu AS puji kepemimpinan G20 Indonesia dalam isu kesehatan global

Baca juga: Indonesia inginkan hasil konkret dari presidensi G20


“Pembukaan Pusat Studi ini merupakan kesempatan yang sangat baik untuk memperkaya proses pendidikan di UPH,” kata Stephanie.

Pembentukan Pusat Studi G20 itu fokus pada lima tujuan awal, yaitu membangun fasilitas fisik di kampus UPH dan struktur organisasi, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kepresidenan G20 Indonesia melalui sosialisasi media dan kegiatan penjangkauan masyarakat serta membangun jaringan sarjana internasional yang berkepentingan dengan G20.

Selain itu, mengembangkan akuisisi materi G20 yang sistematis dan membuat sistem penyimpanan daring untuk materi G20, mempromosikan pertukaran intelektual dan pemahaman interdisipliner tentang G20 melalui kuliah umum bulanan dan diskusi, serta mendorong proyek penelitian dan publikasi yang berorientasi pada kebijakan.