Benghazi, Libya (ANTARA News) - Anak pemimpin Libya Muamar Gaddafi, Saif al-Islam, telah ditahan, kata jurubicara kantor jaksa penuntut Mahkamah Internasional (ICC).

Sementara itu, pejabat Dewan Peralihan Nasional (NTC), Abdullah Almayhop mengatakan putra tertua Gaddafi, Mohammed, menyerah kepada gerilyawan.

Pasukan gerilyawan Libya telah menguasai ibu kota Libya, Tripoli, dan sedang membersihkan sisa pasukan Gaddafi, kata Abullah Almayhop, sebagaimana dilaporkan Xinhua..

Pasukan gerilyawan yang datang dari Misratah, Zawiya, Suman dan Gharyan bergabung dalam pertempuran tersebut.

ICC juga mengatakan Mahkamah Internasional itu telah mengajukan tuntutan terhadap Saif dan Mohammed Al-Gaddafi.

Jaksa ICC Luis Moreno-Ocampo, Senin, mengatakan kepada AFP, "Saya telah menerima keterangan rahasia yang menyatakan ia (Saif) telah ditangkap."

Sebelumnya, pemimpin NTC mengatakan kepada stasiun televisi Al-Jazeera dari Benghazi bahwa ia "memiliki informasi bahwa Saif al-Islam telah ditangkap".

"Ia kini ditahan di tempat aman dengan penjagaan ketat sampai ia diserahkan kepada petugas kehakiman," kata Abdel Jalil, tanpa menyebutkan tanggal atau tempat putra Gaddafi itu dilaporkan ditangkap.

Sebelum aksi perlawanan meletus pada Februari, Saif al-Islam dipandang oleh kian banyak kalangan sebagai orang yang paling mungkin menjadi calon pengganti ayahnya, kendati secara terbuka ia mengesampingkan ambisi keluarga di negara Afrika Utara tersebut.

Ia telah lama menjadi wajah pemerintah Gaddafi di Barat sebab ia tampil dengan pakaian rapi dan berbahasa Inggris secara fasih.
(C003)