G20 Indonesia
UPH dan Kemenko Perekonomian luncurkan Pusat Studi G20
25 Februari 2022 19:07 WIB
Tangkapan layar Rektor Universitas Pelita Harapan, Dr Jonathan Limbong Parapak, dalam peluncuran Pusat Studi G20 yang dipantau di Jakarta, Jumat (25/2/2022). (ANTARA/Indriani)
Jakarta (ANTARA) - Universitas Pelita Harapan (UPH) bersama dengan Kementerian Koordinator Perekonomian meluncurkan Pusat Studi G20 yang bertujuan membantu panitia nasional dalam bidang riset, inovasi hingga memberikan masukan dari sisi akademik.
“Pusat Studi G20 ini bertujuan mendukung aktivitas Indonesia selama Presidensi G20,” ujar Rektor UPH, Dr Jonathan Limbong Parapak, pada peluncuran secara virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan dalam situasi sulit karena pandemi COVID-19, juga turbulensi akibat disrupsi teknologi maupun ekonomi, maka perguruan tinggi harus bisa berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga bisa bangsa Indonesia dapat melewati situasi sulit itu.
Baca juga: Gubernur Jabar targetkan Forum U20 hasilkan gagasan global
“Kami juga mengajak semua pihak untuk berpikiran terbuka untuk berkolaborasi untuk kemajuan bersama,” imbuh dia.
Pusat studi tersebut akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya, pemerintah, swasta, maupun komunitas dalam membantu Presidensi G20. Mulai dari sisi riset, inovasi, akademisi, maupun rekomendasi akademik.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr Rizal Affandi Lukman, mengatakan keberadaan pusat studi tersebut menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Rizal berharap pusat studi tersebut dapat memberikan masukan bagaimana Indonesia dalam menyikapi berbagai isu dan tantangan global. Tidak hanya tantangan pandemi COVID-19 tetapi juga situasi geopolitik saat ini.
“Pemerintah sangat menghargai masukan maupun kontribusi para ahli dalam Pusat Studi G20 ini,” kata Rizal lagi.
Baca juga: Indonesia butuh memperkuat regulasi untuk arus data lintas negara
“Pusat Studi G20 ini bertujuan mendukung aktivitas Indonesia selama Presidensi G20,” ujar Rektor UPH, Dr Jonathan Limbong Parapak, pada peluncuran secara virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat.
Dia menambahkan dalam situasi sulit karena pandemi COVID-19, juga turbulensi akibat disrupsi teknologi maupun ekonomi, maka perguruan tinggi harus bisa berkolaborasi dengan banyak pihak. Sehingga bisa bangsa Indonesia dapat melewati situasi sulit itu.
Baca juga: Gubernur Jabar targetkan Forum U20 hasilkan gagasan global
“Kami juga mengajak semua pihak untuk berpikiran terbuka untuk berkolaborasi untuk kemajuan bersama,” imbuh dia.
Pusat studi tersebut akan berkolaborasi dengan perguruan tinggi lainnya, pemerintah, swasta, maupun komunitas dalam membantu Presidensi G20. Mulai dari sisi riset, inovasi, akademisi, maupun rekomendasi akademik.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Dr Rizal Affandi Lukman, mengatakan keberadaan pusat studi tersebut menjadi yang pertama di Asia Tenggara.
Rizal berharap pusat studi tersebut dapat memberikan masukan bagaimana Indonesia dalam menyikapi berbagai isu dan tantangan global. Tidak hanya tantangan pandemi COVID-19 tetapi juga situasi geopolitik saat ini.
“Pemerintah sangat menghargai masukan maupun kontribusi para ahli dalam Pusat Studi G20 ini,” kata Rizal lagi.
Baca juga: Indonesia butuh memperkuat regulasi untuk arus data lintas negara
Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: