Tripoli (ANTARA News/AFP/Reuters) - Putra pemimpin Libya Muamar Gaddafi, Saif al-Islam, mengatakan dalam satu pidato yang ditayangkan pada Ahad bahwa rezim ayahnya tidak akan "meninggalkan pertempuran" pada saat pemberontak menutup Tripoli dan terjadi pertempuran dan ledakan-ledakan di kota.
"Kami memiliki nafas panjang. Kami berada di tanah kami dan di negara kami.. Kami akan melakukan perlawanan selama enam bulan, satu tahun, dua tahun dan kami akan menang," katanya dalam pidato yang disiarkan di televisi negara, yang dilaporkan dibuat sehari sebelumnya.
Ia menimpali, "Kami tidak akan menyerah, kami tidak akan meninggalkan perlawanan."
Selain itu, ia menegaskan, "Ini bukan keputusan Seif al-Islam atau Gaddafi, tetapi keputusan rakyat Libya."
Dia mengatakan, keluarga Gaddafi "telah membayar harga, seperti semua rakyat Libya," dan mendesak pemberontak untuk memulai pembicaraan. Ia mengatakan: "Jika anda ingin damai, maka kami siap".
Empat ledakan kuat mengguncang pusat Tripoli Minggu pagi. Saksi juga melaporkan bentrokan di beberapa tempat antara gerilyawan dan pendukung Gaddafi.
Suara beberapa ledakan dan tembakan senjata berat terdengar pada Sabtu malam di Tripoli, sementara para saksi mata melaporkan terjadinya bentrokan di beberapa wilayah ibu kota Libya tersebut.
Suara tembakan terdengar di Tripoli sesaat setelah waktu buka puasa pada Sabtu waktu setempat, kata seorang koresponden AFP.
Warga Tripoli mengatakan bentrokan meletus di wilayah timur distrik Soug Jomaa dan Arada.
Pejabat Libya tidak dapat mengkonfirmasi kabar tersebut. Laporan itu muncul di tengah klaim pihak pemberontak bahwa rezim Libya di bawah pimpinan Muamar Gaddafi "telah memasuki babak akhir".
Sementara itu, Menteri Penerangan Libya, Moussa Ibrahim, pada Sabtu (20/8) mengatakan, Muamar Gaddafi tetap pemimpin rakyat Libya dan ibu kota Tripoli telah dipertahankan secara baik.
Ibrahim memperbarui seruannya pada pemberontak untuk menyerah, dan mengatakan mereka akan dimaafkan meskipun "mereka telah membunuh keluarga kami".
"Saya menjamin rakyat Libya bahwa Gaddafi adalah pemimpin Anda. Tripoli telah dikitari oleh ribuan orang yang akan mempertahankannya," katanya.
(Uu.H-AK/S008)
Rezim Gaddafi tidak akan tinggalkan pertempuran
21 Agustus 2011 12:59 WIB
Saif al-Islam. (REUTERS/Ismail Zitouny)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011
Tags: