Jakarta (ANTARA) - Emiten produsen kakao dan coklat PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) membidik pendapatan senilai Rp268 miliar pada tahun ini, lebih tinggi dibandingkan pendapatan pada 2021 yang mencapai Rp224 miliar.

Sekretaris Perusahaan COCO Gendra Fachrurozi mengatakan, untuk mencapai target tersebut, perseroan akan lebih agresif dalam melakukan pemasaran baik di tingkat domestik maupun pasar global.

"Hal ini sejalan dengan rencana perusahaan untuk terus bertumbuh 15 persen sampai 20 persen setiap tahunnya. Salah satu strategi untuk menggenjot penjualan pada tahun ini adalah dengan memperkuat pemasaran domestik dan internasional," ujar Gendra dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Menurut Gendra, selain menyiapkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, penguatan pemasaran juga menjadi hal utama. Sejak awal tahun ini misalnya, perseroan terus memperkuat rantai pemasaran global di Asia, Eropa, Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat.

"Ekspansi global ini tentunya tidak hanya berimbas pada penjualan tetapi juga milestone perusahaan untuk menjadi produsen cokelat kelas dunia yang membawa cita rasa cokelat asli Indonesia," kata Gendra.

Sedangkan di domestik, penguatan pemasaran melalui pasar tradisional dan pasar modern terus dilakukan. Perusahaan juga menggarap segmen penjualan melalui daring untuk menjaring konsumen baru. Tak hanya pelanggan ritel, segmen UMKM, baik itu bakery lokal maupun hotel, restoran dan café (horeca) juga terus digarap.

Melalui demo aplikasi produk untuk pembuatan kue ke segmen UMKM dan Horeca secara langsung dan juga mengembangkan pemasaran melalui media sosial, ia meyakini produk COCO bakal banyak diminati.

Perusahaan bahkan juga memiliki kanal Youtube Baking with SCHOKO dan akun instagram @schoko.id sebagai bagian dari promosi melalui media sosial.

"Yang pasti, kami menerapkan harga yang kompetitif dengan kualitas produk yang lebih baik. Tentunya ini menjadi daya tarik utama, dengan harga yang lebih murah tetapi mendapatkan kualitas produk yang lebih baik," ujar Gendra.

Dengan strategi tersebut, Gendra meyakini pada tahun ini target pertumbuhan penjualan akan tercapai. Paralel dengan itu, perusahaan juga tengah menuntaskan pembuatan pabrik baru yang akan mengerek kapasitas produksi dari 6.000 ton per tahun menjadi 16.000 ton per tahun.

Pabrik baru tersebut diperkirakan berproduksi pada tahun depan dan akan memperkuat posisi COCO sebagai pemain utama di industri cokelat Indonesia.

COCO juga nantinya diproyeksikan untuk memproduksi varian produk baru seperti waterbased atau selai dan isian yang saat ini tengah dikembangkan varian rasa baru sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Pada kuartal II tahun ini, COCO akan merilis produk waterbased baru yang sesuai dengan selera pelanggan.

"Yang jelas kami akan terus berinovasi dan fokus untuk membuat produk yang sesuai dengan keinginan costumer. Tentunya dengan harga yang kompetitif dan produk yang lebih baik dibandingkan dengan kompetitor," kata Gendra.

Baca juga: Wahana Interfood siap ekspansi setelah suntikan dana Rp100 miliar