Lubukbasung, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Sumatera Barat menurunkan tim untuk mendata kerusakan bangunan pemerintah dan rumah warga dampak gempa bermagnitudo 6,2 yang terjadi wilayah Pasaman Barat tepatnya 17 km timur laut pada Jumat (25/2) sekitar pukul 08.39 WIB.

"Tim yang kita turunkan dari Satgas dan Pusdalops sebanyak 10 orang, beserta Kelompok Siaga Bencana (KSB) di 82 nagari atau desa adat," kata Kepala Pelaksana BPBD Agam Muhammad Lutfi Ar di Lubukbasung, Jumat.

Ia mengatakan, tim ini melakukan pendataan di seluruh nagari di Agam dengan cara berkoordinasi dengan wali jorong dan wali nagari.

Baca juga: Gubernur Sumbar instruksikan penanganan cepat gempa Pasaman Barat

Baca juga: Gempa Pasaman Barat terasa sampai Batam


Setelah itu, turun ke daerah yang berdekatan dengan Pasaman Barat seperti Nagari Tiku Lima Jorong, Nagari Silareh Aia dan daerah pantai.

"Tim langsung meninjau daerah perbatasan untuk mendata dan melihat kerusakan," katanya.

Ia menambahkan, sampai saat ini belum ada laporan kerusakan fasilitas umum, fasilitas perkantoran dan rumah warga.

Namun pihaknya terus melakukan pendataan kerusakan bangunan dampak dari gempa bumi yang cukup terasa di Agam.

"Mudah-mudahan tidak ada dampak parah dari gempa bumi tersebut," katanya.

Gempa bumi bermagnitudo 6,2 mengguncang wilayah Sumatera Barat tepatnya 17 km timur laut Pasaman Barat pada Jumat pukul 08.39 WIB.

Informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, gempa yang berlokasi di 0.15 derajat Lintang Utara, 99.98 derajat Bujur Timur pada kedalaman 10 km itu tidak berpotensi tsunami.

Baca juga: Gempa di Pasaman Barat dirasakan di Semenanjung Malaysia

Baca juga: Puluhan korban gempa Pasaman Barat dirujuk ke RS Yarsi