Jelang Lebaran stok darah menipis
20 Agustus 2011 13:59 WIB
Seorang petugas memeriksa stok darah lengkap atau whole blood di Laboratorium Palang Merah Indonesia, Tegal, Jateng, Jumat (5/8). (FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah)
Bandung (ANTARA News) - Pada bulan puasa, banyak donor darah yang tidak memdonorkan darahnya sehingga persediaan darah di Palang Merah Indonesia cenderung menipis. "Stok yang kian menipis ini terutama terjadi di kota-kota besar, seperti
Jakarta dan kota-kota besar lainnya," kata Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla, di Bandung, Sabtu.
JK menuturkan, penurunan pasokan darah ini sudah berlangsung sejak awal ramadhan lalu karena jumlah donor juga menurun.
"Orang-orang cenderung tidak akan mendonorkan darahnya ketika sedang berpuasa. Akibatnya, jumlah pendonor berkurang dan pasokan darah pun menipis," kata JK.
Padahal lebaran tinggal 10 hari lagi. Dapat dipastikan kebutuhan akan ketersediaan stok darah juga akan meningkat.
"Saya imbau masyarakat agar mendonorkan darahnya agar ketersediaan stok darah untuk lebaran tetap terjamin. Pendonoran bisa dilakukan pada malam hari, setelah berbuka puasa," kata JK.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, JK telah menginstruksikan seluruh cabang PMI untuk mengadakan kegiatan donor darah pada malam hari, seusai berbuka puasa. (*)
JK menuturkan, penurunan pasokan darah ini sudah berlangsung sejak awal ramadhan lalu karena jumlah donor juga menurun.
"Orang-orang cenderung tidak akan mendonorkan darahnya ketika sedang berpuasa. Akibatnya, jumlah pendonor berkurang dan pasokan darah pun menipis," kata JK.
Padahal lebaran tinggal 10 hari lagi. Dapat dipastikan kebutuhan akan ketersediaan stok darah juga akan meningkat.
"Saya imbau masyarakat agar mendonorkan darahnya agar ketersediaan stok darah untuk lebaran tetap terjamin. Pendonoran bisa dilakukan pada malam hari, setelah berbuka puasa," kata JK.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, JK telah menginstruksikan seluruh cabang PMI untuk mengadakan kegiatan donor darah pada malam hari, seusai berbuka puasa. (*)
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011
Tags: