Banda Aceh (ANTARA) - Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengajak penduduk provinsi paling barat Indonesia itu untuk mencegah terjadi pendagkalan akidah di tengah masyarakat seiring perkembangan zaman yang begitu pesat.

Ketua MPU Aceh Tgk Faisal Ali di Kota Sabang, Kamis, mengatakan, perkembangan zaman begitu pesat terutama di bidang Informasi dan Teknologi (IT). Oleh karenanya harus diikuti dengan pengawasan yang ketat agar aqidah, kenyamanan, ketentraman, serta keharmonisan tetap terjaga.

“Kita akan berdiskusi dan mencari jalan keluar bersama, serta kita tingkatkan pemahaman dan ketahanan masyarakat, agar jangan sampai masuk dan terpengaruh dengan paham-paham yang tidak tepat," kata Tgk Faisal Ali.

Hal itu disampaikan Tgk Faisal Ali dalam kegiatan sosialisasi pembekalan pencegahan pendangkalan aqidah yang digelar Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh di Kota Sabang.

Sosialisasi dan pembekalan diselenggarakan untuk menyampaikan pesan keagamaan dan menjaga aqidah masyarakat. Selain masalah aqidah, juga persoalan umat Islam yang cukup beragam, katanya.

Sementara itu Wali Kota Sabang Nazaruddin juga mengajak semua pihak di Aceh untuk mencegah pendangkalan aqidah dengan cara memperkuat pengawasan dan bimbingan secara bersama-sama di tengah penduduk.

“Kita harus bekerjasama untuk terus mengawasi, memelihara dan membimbing serta membentengi aqidah keluarga, generasi muda dan masyarakat agar terhindar dari pendangkalan aqidah" katanya.

Ia menilai penguatan keyakinan generasi muda merupakan langkah tepat untuk mengantisipasi sejak dini adanya pengaruh besar dari pendangkalan aqidah.

Apalagi di era teknologi informasi yang konsep penyebaran aliran sesat dan pendangkalan aqidah akan sangat mudah menjangkau berbagai kalangan, terutama kelompok rentan seperti remaja dan anak-anak.

"Untuk itu, momentum pelaksanaan kegiatan pembekalan pencegahan pendangkalan aqidah yang digelar MPU Aceh ini patut kita apresiasi dan dukung bersama,” katanya.

Karena seyogyanya, lanjut dia, tugas dan peran ulama dalam pembangunan mental spiritual sangat penting dalam upaya mencegah pendangkalan aqidah, pemurtadan dan penyebaran aliran sesat di Aceh maupun di Kota Sabang.