Balikpapan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dua kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami hujan lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada Jumat (25/2).

"Dua kabupaten tersebut adalah Kutai Kartanegara dan Mahakam Ulu," ujar Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan BMKG Balikpapan Idham Chalid di Balikpapan, Kamis.

Peringatan dini potensi peristiwa tersebut telah pihaknya sampaikan kepada masing-masing kabupaten, terutama kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar dapat dilakukan antisipasi untuk mengurangi dampaknya terhadap masyarakat.

Baca juga: BMKG ingatkan potensi hujan lebat di sebagian besar wilayah Indonesia

Dampak ke masyarakat menjadi perhatian karena peristiwa tersebut bisa menyebabkan bencana, seperti sungai meluap, banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan dampak lainnya. Kondisi itu bisa menyebabkan aktivitas masyarakat terhambat.

Rincian prakiraan peristiwa yang terjadi pada Jumat besok adalah di Kabupaten Kutai Kartanegara yang meliputi Kecamatan Tabang, pada pukul 20.00 Wita mengalami hujan petir, suhu sekitar 21-30 derajat Celsius dan kecepatan angin rata-rata 10 km per jam.

Baca juga: TCWC: Tekanan rendah Laut Timor picu hujan lebat sebagian Indonesia

Baca juga: BMKG prakirakan hujan lebat terjadi di sejumlah daerah di Indonesia


Pada pukul 23.00 Wita, lanjutnya, hujan petir diprakirakan terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sebulu, Kota Bangun dan Kecamatan Muara Kaman dengan suhu sekitar 21-30 derajat Celsius.

Untuk Kabupaten Mahakam Ulu, lanjut Idham, pada Jumat besok hujan petir berpotensi terjadi di dua kecamatan pada pukul 14.00 Wita, yakni Kecamatan Long Apari dan Long Pahangai dengan suhu sekitar 19-28 derajat Celsius.

"Masih di hari yang sama namun pada jam berbeda, tepatnya pukul 23.00 Wita, hujan petir diprakirakan terjadi di Kecamatan Laham dengan suhu sekitar 22-29 derajat Celsius, kecepatan angin rata-rata 10 km per jam," katanya.

Baca juga: BMKG: Aceh memasuki masa peralihan cuaca ke musim kemarau

Baca juga: BMKG: Potensi hujan es masih bisa terjadi hingga Maret-April 2022