Jakarta (ANTARA News) - DPR RI akan menggelar uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah Hari Raya Idul Fitri 1432 Hijriyah.

"Pimpinan DPR RI baru menerima surat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berisi delapan nama calon pimpinan KPK pada Jumat ini (19/8)," kata Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso, di Gedung MPR/DPR/DPD RI di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, surat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut akan dibacakan pada rapat paripurna terdekat untuk kemudian disampaikan pada rpat Badan Musyawarah (Bamus).

Setelah dibahas di Bamus, kata dia, kemudian akan mengamanatkan kepada Komisi III DPR RI untuk melakukan uji kelayakan dan kepatutan.

"Rapat paripurna terdekat akan diselenggarakan setelah Hari Raya Idul Fitri, sehingga pelaksanaan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon pimpinan KPK juga akan dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri," kata Priyo.

Menurut dia, selama sepekan ke depan hingga 28 Agustus 2011 akan diisi sebagai hari fraksi, karena suasananya sudah menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Delapan nama calon pimpinan KPK yang disampaikan Presiden Yudhoyono meliputi Bambang Widjojanto (pengacara), Yunus Husein (PPATK), Abdullah Hehamahua (Penasihat KPK), Handoyo Sudrajat (Deputi KPK), Abraham Samad (Pengacara), Zulkarnaen (Jaksa), Adrian Pandupraja (Kompolnas), dan Aryanto Sutadi (Purnawirawan Polisi).

"Delapan nama tersebut, disusun bukan berdasarkan alpabet. Saya belum tahu, nama-nama itu disusun berdasarkan apa," kata Priyo.

Menurut dia, dari delapan nama calon pimpinan KPK tersebut DPR RI akan memilih empat nama untuk menjadi pimpinan KPK.

Sedangkan, satu pimpinan KPK lainnya, kata dia, sudah ada yakni Busyro Muqqodas.

"Mahkamah Konstitusi telah memutuskan, bahwa Busyro Muqqodas tetap menjabat sebagai pimpinan KPK hingga empat tahun ke depan," kata Priyo.

(R024/I007)