Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka menanggapi penyebaran COVID-19 di kalangan tenaga kesehatan di Solo dalam beberapa waktu terakhir.

"Yang jelas angka kasus aktif memang lagi tinggi-tingginya," kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis.

Meski demikian, ia berpesan kepada masyarakat agar tidak perlu takut menghadapi gelombang penyebaran COVID-19 varian Omicron tersebut.

"Yang dirawat di rumah sakit masih sangat-sangat bisa dikendalikan," katanya.

Baca juga: Gibran akan evaluasi pelaksanaan PTM 100 persen

Selain itu, dikatakannya, pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit juga makin mudah memperoleh akses oksigen dan obat-obatan.

"Namun memang ada beberapa puskesmas yang terpaksa ditutup. (Untuk puskesmas yang buka) penanganannya tetap protokol kesehatan," katanya.

Ia mengatakan jika ke depan makin banyak tenaga kesehatan yang terpapar COVID-19 hingga mengganggu pelayanan maka akan ada bantuan dari tenaga relawan.

Baca juga: Gibran pastikan PTM jalan terus meski muncul klaster sekolah

"Kalau sampai mengganggu pelayanan ya kami carikan relawan," katanya.

Sementara itu, dikatakannya, jika dibandingkan dengan penyebaran COVID-19 varian Delta pada pertengahan tahun 2021, kondisi saat ini masih jauh lebih baik.

"Kita sebetulnya sudah melewati puncaknya saat Delta kemarin. Mudah-mudahan ini sudah melewati puncak dan segera landai. Santai aja," katanya.

Baca juga: Penyebaran COVID-19 di Solo meluas pada kalangan tenaga kesehatan

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan saat ini sudah ada ratusan tenaga kesehatan di Solo baik yang bertugas di rumah sakit maupun puskesmas yang terpapar COVID-19.

Ia mengakui akibat kondisi tersebut pelayanan cukup terganggu, bahkan satu puskesmas pembantu terpaksa tutup sementara karena kekurangan tenaga kesehatan.

Baca juga: Luhut: Solo Raya dan Semarang Raya naik PPKM level 3

Baca juga: Pemkot Surakarta: Sekolah tanpa kasus COVID-19 PTM mulai pekan depan