Jambi (ANTARA News) - Kabupaten Merangin bersama Kabupaten Sarolangun akan mendapatkan dana bantuan sebesar 30 juta dolar Australia dari program Indonesia-Australia Forest Carbon Partnership (IAFCP).

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Fajarman mengatakan melalui program tersebut menjadikan kabupaten Merangin dan Sarolangun menjadi kabupaten percontohan di area Sumatera untuk realisasi program pengelolaan hutan tersebut.

Program ini, lanjutnya, intinya adalah pengelolaan hutan untuk mengatasi masalah perubahan iklim global (global warming), selain ke depannya juga untuk program Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation (REDD).

"Untuk kesepakatan kerjasama telah ditandatangani oleh presiden RI dan Perdana Menteri Australia. Jadi, untuk realisasinya kita yang ditunjuk sebagai proyek percontohannya di wilayah Sumatera," tegasnya.

Dana yang diterima akan digunakan untuk menjalankan program yang mencakup tiga bidang utama yakni, pengembangan kebijakan dan peningkatan kapasitas, dukungan teknis pemantauan dan perhitungan karbon, dan pengembangan kegiatan demonstrasi.

Dipilihnya Merangin dan Sarolangun menjadi proyek percontohan, dikarenakan dinilai indikatornya paling menonjol, yaitu, hutan-hutan yang ada di Kabupaten Merangin masih banyak dikelola masyarakat, seperti hutan adat, hutan desa, dan hutan tanaman rakyat (HTR).

"Melalui pengelolaan seperti ini secara otomatis kelestarian hutan akan tetap terjaga, karena masyarakatnya sendiri yang mengolah, coba kalau hutan itu milik negara, tentu masyarakat tidak bisa ikut menikmatinya. Sementara, kalau hutan adat dan sejenisnya, masyarakat sendiri yang mengaturnya," katanya. (ANT)