G20 Indonesia
Presidensi G20 Indonesia akan gandeng negara-negara kepulauan kecil
24 Februari 2022 16:38 WIB
Tangkapan layar Staf Khusus Menlu Bidang Penguatan Program-Program Prioritas Dr. Dian Triansyah Djani dalam webinar "Sinergi Media untuk Acara Internasional" di Jakarta (24/2/2022). (ANTARA/Azis Kurmala)
Jakarta (ANTARA) - Presidensi G20 Indonesia akan mengundang negara-negara kepulauan kecil yang diwakili oleh Komunitas Karibia (Caribbean Community/CARICOM) dan Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Islands Forum/PIF) untuk ikut serta dalam berbagai pertemuan G20.
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Penguatan Program-Program Prioritas Dr Dian Triansyah Djani dalam webinar "Sinergi Media untuk Acara Internasional" di Jakarta, Kamis.
“Kita juga merangkul negara-negara kecil di kepulauan Pasifik, Karibia, serta negara-negara kecil kepulauan lainnya. Banyak yang bertanya kepada saya, kenapa Indonesia melakukannya. Kita sederhana, karena mereka dianggap sebagai korban dari perubahan iklim, mereka dianggap sebagai orang yang hanya menerima apa pun yang diputuskan oleh aturan internasional,” kata Dian.
Dia mengatakan pihaknya mengharapkan G20 bukan hanya untuk negara-negara anggota melainkan juga negara-negara di luar G20.
Baca juga: Kemenkeu: G20 RI berhasil terbitkan komunike yang seimbang
“Mari kita berkolaborasI, bekerja sama demi kepentingan negara-negara anggota G20 dan negara-negara di luar G20,” kata dia.
Dian mengatakan Presidensi G20 Indonesia mendorong komitmen dan inisiatif agar dapat diterjemahkan menjadi proyek nyata berupa investasi, alih teknologi dan pembangunan kapasitas.
“Kita tidak ingin hanya ada narasi-narasi, permainan kata, tapi kita ingin komitmen yang di presidensi sebelumnya itu diterjemahkan menjadi proyek nyata bisa dalam bentuk investasi, alih teknologi dan pembangunan kapasitas. Dan ini kita sampaikan kepada teman-teman anggota G20,” katanya.
Dia mengatakan ada tiga prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
“Bagaimana kita dapat menerjemahkan tiga prioritas tersebut? Kita membutuhkan teman-teman media untuk menyuarakan apa itu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Dapat menjelaskan apa itu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi kepada masyarakat kita,” kata dia.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dorong kolaborasi, persatuan negara anggota
Baca juga: Redaksi Nasional siapkan kanal khusus berita Presidensi G20 Indonesia
Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri Luar Negeri Bidang Penguatan Program-Program Prioritas Dr Dian Triansyah Djani dalam webinar "Sinergi Media untuk Acara Internasional" di Jakarta, Kamis.
“Kita juga merangkul negara-negara kecil di kepulauan Pasifik, Karibia, serta negara-negara kecil kepulauan lainnya. Banyak yang bertanya kepada saya, kenapa Indonesia melakukannya. Kita sederhana, karena mereka dianggap sebagai korban dari perubahan iklim, mereka dianggap sebagai orang yang hanya menerima apa pun yang diputuskan oleh aturan internasional,” kata Dian.
Dia mengatakan pihaknya mengharapkan G20 bukan hanya untuk negara-negara anggota melainkan juga negara-negara di luar G20.
Baca juga: Kemenkeu: G20 RI berhasil terbitkan komunike yang seimbang
“Mari kita berkolaborasI, bekerja sama demi kepentingan negara-negara anggota G20 dan negara-negara di luar G20,” kata dia.
Dian mengatakan Presidensi G20 Indonesia mendorong komitmen dan inisiatif agar dapat diterjemahkan menjadi proyek nyata berupa investasi, alih teknologi dan pembangunan kapasitas.
“Kita tidak ingin hanya ada narasi-narasi, permainan kata, tapi kita ingin komitmen yang di presidensi sebelumnya itu diterjemahkan menjadi proyek nyata bisa dalam bentuk investasi, alih teknologi dan pembangunan kapasitas. Dan ini kita sampaikan kepada teman-teman anggota G20,” katanya.
Dia mengatakan ada tiga prioritas dalam Presidensi G20 Indonesia, yaitu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi.
“Bagaimana kita dapat menerjemahkan tiga prioritas tersebut? Kita membutuhkan teman-teman media untuk menyuarakan apa itu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi. Dapat menjelaskan apa itu arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi kepada masyarakat kita,” kata dia.
Baca juga: Presidensi G20 Indonesia dorong kolaborasi, persatuan negara anggota
Baca juga: Redaksi Nasional siapkan kanal khusus berita Presidensi G20 Indonesia
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022
Tags: